Kamis, 26 Oktober 2017

PERISTIWA LANGKA GEMPABUMI TEKTONIK "DEEP FOCUS" M=6,4 GUNCANG BALI, NTB, DAN NTT






Hari Selasa, 24 Oktober 2017 pukul 17.47.46 WIB, wilayah Laut Flores-Banda diguncang gempabumi tektonik.

Hasil analisis update BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M=6,4 terjadi pada koordinat episenter pada 7,28 LS dan 123,04 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 92 km arah utara Kota Muleng, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 557 km.

Dampak gempabumi berupa guncangan dirasakan di Waingapu dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III-IV MMI), di Denpasar II SIG-BMKG (II-III MMI), di Kupang, Mataram, Ambon, Kairatu, Namlea I SIG-BMKG (I-II MMI). Hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Meskipun gempabumi ini termasuk klasifikasi gempabumi kuat, tetapi patut disyukuri bahwa gempabumi ini merupakan gempabumi hiposenter dalam (deep focus earthquake) yang tidak berpotensi merusak dan tidak berpotensi tsunam

Secara tektonik,  di bawah zona Laut Flores dan Banda sebelah barat, merupakan zona pertemuan lempeng yang memiliki keunikan tersendiri, karena di wilayah ini Lempeng Indo-Australia menyusup curam ke bawah Lempeng Eurasia hingga kedalaman di atas 600 kilometer.

Gempabumi dalam dengan hiposenter dalam semacam ini merupakan fenomena menarik, karena sangat jarang terjadi

jika ditinjau mekanisme sumbernya yang berupa oblique turun (kombinasi sesar turun dan mendatar dengan dominasi pergerakan turun), tampak bahwa aktivitas yang terjadi sangat mungkin masih dipengaruhi gaya gaya tarikan slab lempeng ke bawah. Dalam hal ini gaya tarikan lempeng ke bawah (slabpull) yang lebih dominan.

Aktifnya deep focus earthquake di Laut di zona  ini, menjadi pertanda bahwa proses subduksi lempeng dalam di utara NTT hingga kini masih berlangsung.

Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.*

::Daryono BMKG:;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar