Jumat, 18 Agustus 2017

Zulkifli Hasan: Konstitusi Harus Kita Kawal



Ketua MPR RI Zulkifli Hasan  mengingatkan pentingnya mengawal konstitusi untuk tetap menjadi panduan bernegara. Pasalnya, konstitusi merupakan konsensus seluruh warga negara yang merangkum kehendak dan cita bernegara untuk diwujudkan di masa yang akan datang.

Menurut Zulkifli, saat ini banyak tantangan dan persoalan yang berpotensi dapat menghambat tercapainya kehendak dan cita bernegara tersebut. Oleh karena itu nilai-nilai konstitusi yang dirumuskan oleh para pendiri negara harus dapat dipahami dan dilaksanakan. 

"Gagasan dan ide konstruktif untuk melaksanakan nilai-nilai konstitusi haruslah melibatkan seluruh warga negara tanpa kecuali," tegas Zulkifli dalam acara Peringatan Hari Konstitusi dan grand final Lomba Cerdas Cermat Pilar MPR, Jumat (18/8/17) di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta.

Menurut Zulkifli, konstitusi secara alamiah akan terus berkembang sesuai dengan dinamika dan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, konstitusi yang ada dapat terus menyesuaikan dengan tuntutan jaman, terutama dalam hal menghadapi tantangan dan hambatan dalam kehidupan bernegara.

Zulkifli menilai, tantangan utama bangsa Indonesia sekarang ini bukanlah adanya gejala kuat untuk mengubah dasar negara atau bentuk negara seperti yang pernah terjadi dalam sejarah kehidupan berbangsa di Indonesia. Namun bagaimana menjaga kemajemukan sekaligus meneguhkan kemandirian bangsa. 

Untuk menjaga kemajemukan ini, menurut Zulkifli, perlu ada kesadaran dan komitmen seluruh bangsa. "Seluruh warga bangsa agar menghormati kemajemukan bangsa Indonesia dan merawat Kebinekaan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata dia.

Menurut Zulkifli, memperingati lahirnya konstitusi dan menjadikan momentum untuk menjaga kebinekaan cukup penting. Kondisi masyarakat Indonesia yang beragam, kata dia, tetap tidak menghilangkan kewajiban untuk saling menghormati, dan saling menghargai. 

Keragaman itu, menurut Zulkifli, bukan halangan tetapi sumber dari kreatifitas, sumber segala budaya nasional, sumber kekuatan. Ini harus dingat terus agar tujuan berbangsa Indonesia menjadi lurus. "Jangan lagi menjadi perdebatan yang tidak bermakna atau membuat gaduh atau membuat kita silang sengketa," ujarnya. (bpp/rep)

1 komentar:

  1. HUBUNGAN SYARIAT DENGAN POLITIK TATA NEGARA
    https://bogotabb.blogspot.co.id/2017/09/hubungan-syariat-dengan-politik-tata.html

    BalasHapus