Tantangan dan ancaman perang maya (cyber war) sudah di depan
mata. Muhammadiyah harus siap menghadapinya.
Tekad ini terlihat dalam sesi Dialog dan Curah Gagasan saat
Acara Silaturahmi Media Muhammadiyah di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah di
Yogyakarta, Sabtu (25/3). Dalam paparannya, Mustofa Nahrawardaya dari Majelis
Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah banyak mengupas tema tentang
‘Kesiapan Muhammadiyah Menuju Perang Maya’.
Menurutnya,
media Muhammadiyah harus bisa menjadi alternatif untuk menangkal berbagai
konten dan propaganda yang terpublikasi secara bebas melalui media sosial
(medsos).
“Mendekati 2019 perang maya semakin nyata.
Medsos Muhammadiyah harus siap sebagai alternatif yang menyajikan sisi lain di
tengah adanya media-media mainstream. Terlebih, yang bisa merusak citra Islam
dan Muhammadiyah sendiri,” kata Mustofa
Terlebih,
menurut Mustofa, saat ini Islam mulai banyak menghadapi serangan Islamophobia
yang banyak digencarkan melalui sosmed. Dari berbagai portal online yang
dimiliki,kelompok ini, Islam sengaja ditampilkan dalam berita miring yang
menyudutkan tokoh-tokoh Islam.
Praktisi
media TV nasional ini juga mengingatkan, bahwa Muhammadiyah harus mewaspadai
false flag operation via medsos. Medsos ini sengaja menyiarkan konten yang
mengatasnamakan dan yang meminjam nama Muhammadiyah untuk keuntungan pengelola
yang bisa merugikan.
Di sisi lain, Mustafa
juga mengimbau para peserta yang juga pengelola portal online Muhammadiyah
untuk memikirkan keakuratan dan kemaslahatan sebelum posting informasi di
sosmed. Dalam Fiqih informasi Muhammadiyah, menurutnya harus dipastikan benar
konten informasi yang akan disiaarkan tidak merugikan publik, (bpp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar