Kamis, 14 Desember 2017

Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam di Prambanan





Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam Muhammadiyah) dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser Nahdlatul Ulama) akan menyelenggarakan Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia di Kompleks Taman Wisata Candi Prambanan. Hal ini disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dalam  keterangan pers , Rabu (13/12) di ruang media center Kemenpora. 

Kegiatan yang akan dihelat pada 16 hingga 17 Desember itu melibatkan 20 ribu peserta.  Menpora mengapresiasi kerjasama dua organisasi ini, mengingat sejalan dalam upaya menyatukan semua elemen bangsa, dan juga sesuai dengan tagline Kemenpora, 'Kami Pemuda, Berani Bersatu'.

Menpora berharap kegiatan tersebut menjadi role model dan bermanfaat bagi seluruh pemuda di Tanah Air. Kegiatan ini juga menjadi wadah generasi muda yang berani bersatu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kegiatan ini menurut Menpora merupakan hal baru dan bersejarah, karena baru pertama kali dilaksanakan dan diprakarsai oleh Pemuda Muhammadiyah (Kokam) dan GP Ansor (Banser) yang bersatu padu dalam kegiatan itu.

"Didalamnya nanti banyak kegiatan, terutama permainan, mereka akan bermain bola, pelepasan pemuda tanggap bencana, dan menanam pohon. Hal itu sebagai simbol ukhuwah Islamiyah bagi para pemuda Islam di tanah air," katanya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Danhil Anzar mengapresiasi kepada Menpora yang telah mendukung penyelenggaraan Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia."Kegiatan ini merupakan inisiasi yang positif dalam menjawab fenomena saling menghujat, ujaran kebencian, hoax. Kemudian kami pertemukan dalam silaturahmi," katanya.
Menurutnya, Pemuda Muhammadiyah pasti berbeda dengan GP Ansor. Namun perbedaan itu tidaklah menjadi permusuhan dan permasalahan. "Perbedaan itu akan kami gembirakan melalui kegiatan Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia," ujarnya.
Sehingga dalam forum tersebut, akan menjadi salah satu cara untuk membangun pemahaman bersama. Selain itu, orientasi pada kegiatan itu menurut Danhil akan berfokus pada tanggap bencana. "Pak Menteri nanti akan melepas para relawan tanggap bencana di sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah," tambahnya.

Selanjutnya, kegiatan ini juga untuk mendorong toleransi otentik. Dimana toleransi otentik itu tidak harus sama, tetapi memahami perbedaan yang ada. Ia juga berharap dapat membangun ukhuwah Islamiyah antar sesama pemuda. (bpp/mdkc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar