Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tetap mengusulkan agar rencana Tol Bawen-Yogyakarta diubah menjadi jalan layang. Sebab jika pemerintah membuat tol baru di daerah DIY, dikhawatirkan akan mengganggu lahan pertanian warga serta merusak situs-situs cagar budaya DIY. Hal itu dikatakan Anggota Tim Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Pembangunan DIY, Rani Sjamsinarsi.
"Kalau ada jalan tol baru yang melewati ya cari yang tidak ganggu tiga hal tadi. Kami mengusulkan kalau mau bangun ya di saluran induk Mataram atau di atas jalan-jalan yang ada sekarang," jelas Rani seperti dilansir RRI, Sabtu (14/10).
Rani berharap pemerintah pusat dapat mengambil langkah bijak terkait keberlangsungan rencana pembangunan tol baru itu.
"Terserah pemerintah pusat, tapi kita tetap menawarkan pilihan-pilihan itu," tutur Rani.
Sementara itu Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna, mengatakan, persiapan proyek tiga ruas tol yang akan melintasi kawasan DIY masih dalam tahap studi kelayakan.
Misalnya, proyek tol Yogyakarta-Bawen, yang kini tahap studi kelayakannya masih dikerjakan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas. Rencananya, ruas tol itu akan dilelang tahun 2017 dan dibangun pada 2018. Namun, rute jalurnya menunggu penetapan dari kepala daerah di Jawa Tengah dan DIY.
Sementara untuk jalan tol Yogyakarta-Cilacap dan Yogyakarta-Solo, Herry mengatakan keduanya akan menjadi proyek prakarsa badan usaha.(bpp/smc )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar