Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Ahzar Simanjuntak tegaskan kembali bahwa dasar gerak Kokam adalah suara hati dan nurani. Hati dan nurani tersebut, kata Dahnil, harus senantiasa hadir dalam setiap gerak Kokam. Hal ini ditegaskannya saat menjadi Pembina upacara Apel Siaga Kokam di Banjarnegara, Minggu (08/10) di alun-alun Banjarnegara.
“Suara hati dan nurani juga yang telah mendorong Pemuda Muhammadiyah mengambil peran dalam mengawal berbagai kasus besar di tanah air. Dalam perjuangannya itu, irama geraknya kadang lembut, kadang keras. Namun pegangan tetap pada amar ma’ruf nahi munkar” katanya.
Makna pembinaan hati dan nurani bagi Pemuda Muhammadiyah itu sangat penting. Sejarah, lanjutnya, telah membuktikan Musa dapat mengalahkan Firaun yang super kuat tersebut dengan kekuatan hati, kekuatan Tauhid. Di kancah perang kemerdekaan pun dibuktikan oleh Panglima Besar Sudirman, putera Muhammadiyah, meski kekuatan fisiknya melemah karena penyakit paru-paru, namun kekuatan hati dan nurani mampu membuat Jenderal Sudirman tetap dapat memimpin perjuangan.
“Kokam siap secara fisik, namun mengandalkan fisik saja tidak cukup. Ini alasan Kokam juga melakukan pembinaan hati. Kokam berkeyakinan bahwa kekuatan sejati sejatinya adalah hati dan suara nurani. Apel besar ini bertujuan juga untuk memurnikan Tauhid” katanya.
Ketua Pemuda Muhamadiyah Banjarnegara, Wasis, mengatakan tujuan dari diselenggarakannya Apel Siaga Kokam adalah untuk menumbuhkan jiwa patriotism dan nasionalisme anggota Kokam. Karena itu judulnya Apel Siaga Kokam Cinta Indonesia. Apel, katanya, diikuti oleh 1052 anggota Kokam dari 26 Cabang Muhammadiyah di Banjarnegara. “Apel Siaga Kokam menegaskan komitmen Kokam untuk menjaga Pancasila dan NKRI” katanya. (bpp/pwmjateng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar