Badan Pusat Statistik (BPS) tidak mau ketinggalan dalam memanfaatkan perkembangan teknologi digital. Termasuk memanfaatkan big data yang berkembang pesat saat ini, tetapi masih pikir untuk bekerjasama dengan Google.
Kepala BPS Suhariyanto menyatakan, pihaknya masih pikir-pikir untuk menjalin kerja sama dengan penyedia big data seperti Google. Sebab kerja sama tersebut pasti akan memakan dana yang besar.
“Agak berat, (karena) anggaran kami terbatas,” ujar Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (26/9/2017).
Meski begitu, BPS tidak menutup adanya kemungkinan menjalin kerja sama dengan Google. Hanya, tutur Suhariyanto, BPS perlu mengatur strategi terlebih dahulu.
“Saya belum menghubungi Google, kami harus atur strategi dulu dan data apa yang bisa dikerjasamakan (dengan Google),” kata dia.
Sebenarnya, pemanfaatkan big data bukanlah hal yang baru bagi BPS. Sebab sejak tahun lalu, BPS sudah meluncurkan pemanfaatkan big data untuk memotret wisatawan mancanegara melalui data roaming selular.
Namun, pemanfaatkan big data tersebut hanya bisa memotret data makro yaitu jumlah Wisman. Sedangkan, BPS juga ingin memotret data yang lebih detail misalnya besaran pengeluaran dan usia Wisman yang berkunjung ke Indonesia. (bpp/kpc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar