Sebagai bentuk sarana untuk melebarkan peran kampus dan ajang syiar mewujudkan Islam berkemajuan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) selenggarakan konser religi Simfoni Negeri Berkemajuan, yang bertempat di Gedung Sportorium, pada Kamis (21/9/2017).
Konser religi ini mengangkat tema “Menggugah Semangat Berkemajuan”, yang dipimpin oleh Dwiki Darmawan dan didukung oleh Fathin Sidqia Lubis, Ita Purnamasari, Rafli Konde, serta paduan suara Sun Shine Voice UMY dan paduan suara Melody of ‘Aisyiyah Voice Univeristas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta.
Rektor UMY, Gunawan Budiyanto mengatakan ini merupakan salah satu bentuk gerakan Muhammadiyah dalam melebarkan syiar dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
“Kita sepakat bahwa Muhammadiyah harus mengenal budaya, maju dengan budaya tanpa harus meninggalkan esensi dari kecirian Muhammadiyah itu sendiri,” ujar Gunawan.
Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengungkapkan, konser religi ini merupakan perpaduan dua elemen antara dunia ilmu dan dunia budaya.
“Dalam elemen budaya banyak ritual-ritual yang kehilangan makna dan estetik kebudayaannya sebagai sistem knowladge kolektif untuk hidup lembut, harmoni, damai, berbagi dan membangun kerjasama dengan rasa,” jelas Haedar.
Melalui konser ini kampus UMY mampu memberi sentuhan penting tentang ilmu dan kecerdasan yang sangat vital untuk Indonesia bersaing dengan bangsa-bangsa lain.
“Sesungguhnya dua elemen itulah yang sangat dibutuhkan Indonesia, yang juga menjadi bagian pembutkan karakter,” terangnya.
Dalam konser religi ini juga diinformasikan tentang beasiswa yang diberikan pada para alumni UMY yang berprestasi bagi masyarakat dan negara. Adapun tujuan pemberian beasiswa yaitu untuk menjalin komunikasi antara perguruan tinggi dengan alumninya, dan untuk mempromosikan alumni-alumni berprestasi di beberapa bidang kepada masyarakat luas.
Turut hadir dalam konser ini Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Badan Pembina Harian (BPH) UMY, serta alumni-alumni UMY. (moi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar