Oleh: Felix Siauw
Semakin tinggi tahapan dakwah, semakin besar pula tantangan. Ibarat kompetisi bola, kini kita sudah memasuki final. Tandanya, polarisasi terjadi, gesekan makin menguat
Di piala champions, saat masih 8 tim tersisa, pendukung terbagi menjadi 8, saat perempat final pendukung terbagi 4. Saat final, semua maniak bola terpolarisasi jadi 2 tim saja
Lihat saat ini, partai final. Bila engkau tidak membela Islam maka pasti ada di kubu lainnya. Dan ini yang sesungguhnya terjadi, mengapa ulama dikriminalisasi
411 dan 212 telah membuka mata kaum dzalim, bahwa kaum Muslim ternyata bisa bersatu, dekat dengan kebangkitan. Maka digelontorkan isu makar, kudeta, intoleransi, anti-pancasila
Kepada siapa itu dialamatkan? Tentu kepada kaum Muslim, dan tidak selain itu. Yang lain boleh menjarah Indonesia, boleh juga korupsi, hate speech, asal anda pendukung penguasa
Mereka ingin berkuasa kembali, tapi ummat sudah sadar, dan satu-satunya musuh abadi kedzaliman adalah Islam. Maka mereka sibuk melemahkan ulama dan kaum Muslim
Pihak berwenang harusnya melindungi, malah pilih kasih. Bila ummat Islam didemo, yang kalah harus ummat Islam. Bila ummat Islam yang aksi, juga yang salah ummat Islam
Sampai saat ini polisi masih mati-matian pada kasus fake chatsex, ulama dan aktivis ditahan tanpa alasan yang jelas, dan kita diminta percaya bahwa mereka mengamankan
Namun saya yakin, Allah tidak tinggal diam. Saya berdoa semoga Allah bukakan hati nurani mereka, menanamkan iman dan kecintaan, serta pembelaan pada agama
Saya jug mendoakan saudara saya GP Ansor dan Banser, semoga Allah berikan mereka izzah, hingga mampu memuliakan agama, santun dan lembut pada saudara seiman
Saya mendapatkan banyak pelajaran berharga dari Bangil. Yakni semangat, pelukan, doa, dari semua ikhwan, nasihat dan genggam tangan dari para Kyai dan asatidz
Saya dikarunai Allah di Bangil, lebih dari yang saya minta. Yakni kesabaran, harapan, serta hikmah dalam jalan dakwah. Tentu saja, saya mengucap Alhamdulillah 'ala kulli haal!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar