Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menilai tema Tanwir yang bertajuk "integritas dan produktifitas kaum muda untuk keadilan sosial" tepat dan sesuai dengan kondisi bangsa saat ini. Karenanya ia meminta hasil Tanwir ini dikirim padanya untuk diimplemantisakan dalam menanggulangi kesenjangan sosial.
Menurut MPR Zulkifli Hasan, kesenjangan sosial masih menjadi masalah bangsa Indonesia yang harus segera dicarikan solusi. "Kesenjangan masih menjadi masalah bangsa. Bayangkan seluruh rakyat Indonesia hanya menguasai tanah enam persen, perusahaan besar 30 persen, konsesi 64 persen. Artinya mereka hampir menguasai 85 persen," kata kata Zulkifli saat pembukaan Tanwir ke-2 Pemuda Muhammadiyah, di Kota Palangka Raya, Senin.
Menurut Zulkifli, kesenjangan sosial tersebut juga bisa menjadi bom waktu yang mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara jika tak segera mendapat solusi yang tepat. "Kemarin kita juga sudah sampaikan kepada presiden dan presiden setuju, tinggal bagaimana kita mencari solusinya," katanya.
Menurut Ketua Umum DPP PAN itu, selain kesenjangan sosial masih ada tiga masalah utama lain yang dihadapi bangsa Indonesia yakni masalah kemiskinan, korupsi dan ketidakpercayaan antarmasyarakat. "Semua ini terjadi karena integritas kita semakin memudar. Untuk itu saya berharap Tanwir ini dapat menghasilkan gagasan dan rekomendasi dalam menghadapi situasi kebangsaan saat ini," katanya.
"Saya minta hasil Tanwir bisa di kirim ke MPR agar nantinya bisa kami tindaklanjuti. Saya juga berharap Pemuda Muhammadiyah menjadi pelopor menjahit kembali merah putih yang telah koyak. Mari kita jahit kembali merah putih. Jika persatuan dan NKRI kokoh maka kita bisa fokus untuk membangun negeri," katanya.
Dia menambahkan, wawasan kebangsaan pemuda harus diperkuat, terutama di tengah kompetisi yang semakin ketat sehingga lahir generasi yang berintegritas, produktif sehingga mencapai Indonesia yang berkeadilan sosial.
Zulkifli mengatakan ada tiga poin agar generasi muda memiliki integritas, produktifitas dan keadilan sosial, pertama harus cinta tanah air dan daerah asalnya.
Acara yang dihadiri ribuan warga Muhammadiyah serta amal usaha Muhammadiyah itu dimeriahkan dengan sejumlah atraksi dan tarian daerah dari suku Dayak. (bpp/ant)
Menurut Zulkifli, kesenjangan sosial tersebut juga bisa menjadi bom waktu yang mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara jika tak segera mendapat solusi yang tepat. "Kemarin kita juga sudah sampaikan kepada presiden dan presiden setuju, tinggal bagaimana kita mencari solusinya," katanya.
Menurut Ketua Umum DPP PAN itu, selain kesenjangan sosial masih ada tiga masalah utama lain yang dihadapi bangsa Indonesia yakni masalah kemiskinan, korupsi dan ketidakpercayaan antarmasyarakat. "Semua ini terjadi karena integritas kita semakin memudar. Untuk itu saya berharap Tanwir ini dapat menghasilkan gagasan dan rekomendasi dalam menghadapi situasi kebangsaan saat ini," katanya.
"Saya minta hasil Tanwir bisa di kirim ke MPR agar nantinya bisa kami tindaklanjuti. Saya juga berharap Pemuda Muhammadiyah menjadi pelopor menjahit kembali merah putih yang telah koyak. Mari kita jahit kembali merah putih. Jika persatuan dan NKRI kokoh maka kita bisa fokus untuk membangun negeri," katanya.
Dia menambahkan, wawasan kebangsaan pemuda harus diperkuat, terutama di tengah kompetisi yang semakin ketat sehingga lahir generasi yang berintegritas, produktif sehingga mencapai Indonesia yang berkeadilan sosial.
Zulkifli mengatakan ada tiga poin agar generasi muda memiliki integritas, produktifitas dan keadilan sosial, pertama harus cinta tanah air dan daerah asalnya.
Acara yang dihadiri ribuan warga Muhammadiyah serta amal usaha Muhammadiyah itu dimeriahkan dengan sejumlah atraksi dan tarian daerah dari suku Dayak. (bpp/ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar