Kamis, 30 November 2017

Haedar Nashir Ajak Pemuda Muhammadiyah Wujudkan Integritas dan Keadilan Sosial



Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menilai, tema Tanwir II Pemuda Muhammadiyah ini harus benar-benar dilakukan dengan sungguh-sungguh dalam rangka menuju masyarakat yang berkeadilan sosial menuju Indonesia berkemajuan.
Menurutnya Muhammadiyah memiliki Pemuda Muhammadiyah ini sampai ke pelosok-pelosok tanah air, hingga ke komunitas-komunitas nasional, sehingga ini bisa menjadi kekuatan nasional untuk gerakan membangun integritas dan produktivitas.
“Jadi kalau selama ini Muhammadiyah selalu  menyampaikan Islam Berkemajuan, itu salah satunya membangun generasi muda yang berintegritas  dan punya punya kemampuan produktif,” kata Haedar saat memberi Amanat pada Pembukaan Tanwir 2 Pemuda Muhammadiyah, Senin (27/11).
Dia berharap ada gerakan  yang terus oleh pemuda membina anak-anak muda yang potensial. “Kami dari Muhammadiyah tidak pernah kehilangan opitimisme tentang bangsa ini, kita punya kekayaan alam yang luar biasa punya potensi sumber daya manusia yang luar biasa, tinggal nantinya ada gerakan khususnya dari kaum muda membangun karakter bangsa ini yang berintegritas dan kemampuan berproduktivitas,” imbau Haedar kepada puluhan ribu warga Muhammadiyah se Kota Palangka Raya.
Hadir sejumlah tokoh seperti Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Wakil Gubernur Kalteng Habib H. Said Ismail, Kapolda Kalteng Brigjen Anang Revandoko, Para pimpinan Muhammadiyah dan organisasi otonom, serta warga Muhammadiyah se Kalimantan Tengah (bpp/moi)

Setelah Siklon Cempaka Kini Waspada Siklon Dahlia



Setelah Siklon Cempaka menghajar DIY dan sekitarnya, kini waspada Siklon Dahlia. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi terkini soal Siklon Tropis Dahlia. Dampak dari siklon tropis Dahlia ini bagi Jakarta dan sekitarnya, yakni adanya hujan disertai angin kencang. 

Kabag Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, berdasarkan hasil analisa 30 November 2017 pukul 01.00 WIB Posisi Suklon Tropis Dahlia berada di Samudera Hindia sebelah barat daya Jakarta, sekitar 8,5LS, 103,0BT atau sekitar 480 km sebelah barat daya Jakarta.

"Arah dan kecepatan gerak yakni timur, kecepatan 22 knots setara 40 km/jam bergerak menuju wilayah Indonesia. Tekanan terendah mencapai 998mb. Dengan kekuatan 65 km/jam atau 35 knots," kata Hary kepada wartawan, Kamis (30/11/2017).

Untuk Prakiraan 24 jam pada tanggal 30 November 2017 pukul 13.00 WIB nanti, Posisi Dahlia ada di Samudera Hindia sebelah selatan tenggara Jakarta, sekitar 10,4LS, 107,8BT sekitar 490 km sebelah selatan tenggara Jakarta.

Arah dan kecepatan gerak, timur tenggara, kecepatan 4 knot (8 km/jam) bergerak menuju wilayah Indonesia. Tekanan terendah 996 mb dengan kekuatan 95 km/jam (50 knot).

"Dampak di wilayah Indonesia Siklon Tropis Dahlia memberikan dampak berupa hujan sedang hingga lebat di pesisir barat Bengkulu hingga Lampung, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat," lanjut Hary.

Angin kencang di atas 20 knot di pesisir barat Bengkulu hingga Lampung, Banten bagian selatan, dan Jawa Barat bagian selatan.

Gelombang laut dengan ketinggian 2.5 - 4.0 meter di Perairan barat Kep.Mentawai, Perairan Bengkulu, Perairan selatan Jawa Tengah.

Gelombang laut dengan tinggi 4.0 - 6.0 meter di Perairan P.Enggano, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudra Hindia barat Lampung hingga selatan Jawa.(bpp/sindo)

Rabu, 29 November 2017

Dahnil Anzar Simanjuntak Dilamar 3 Partai Politik



Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dilamar tiga partai politik untuk bergabung dengan mereka usai memimpin Pemuda Muhammadiyah kelak. Tiga parpol tersebut adalah Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, dan Perindo.
Lamaran  itu terjadi saat berlangsung seminar dalam Tanwir II Pemuda Muhammadiyah, di Aula Hotel Aquarius Kota Palangkaraya, lokasi arena Tanwir, Selasa (28/11/17) siang. Lamaran PAN disampaikan oleh Ahmad Hanafi Rais, Gerindra oleh Aryo Joyo Kusumo dan Perindo oleh Ahmad Rofiq. Ketiganya menjadi pembicara dalam seminar.
Lamaran yang disampaikan secara terbuka itu disambut meriah oleh peserta seminar. Dahnil sendiri hanya senyum-senyum saja.
Dalam dialog, masing-masing pembicara menyampaikan pandangan politiknya. Termasuk pembacaan kondisi kebangsaan terkini berikut solusi yang ditawarkan. Setelah itu masing-masing membuka peluang “lowongan” kader terbaik Pemuda Muhammadiyah untuk bergabung pada partai politiknya.
Diawali Hanafi Rais dari PAN. Dia mengatakan siap menerima kader terbaik Pemuda Muhammadiyah untuk bergabung dalam partai yang berlambang matahari tersebut. “Jika Bro Dahnil bersedia masuk ke Partai Amanat Nasional, maka kami terima dengan hati yang terbuka dan gembira,” ujar putra Amien Rais ini disambut tepuk tangan meriah peserta Tanwir.
“Karena PAN merupakan wadah aspirasi warga Muhammadiyah, dan terbuka bagi siapa saja untuk bergabung, apalagi kader muda Muhammadiyah,” tambahnya.
“Di PAN kelihaian diplomasi, negosiasi, dan resolusi harus lebih ditancapkan dalam proses perkaderan parpol,” tambahnya.
Kesempatan kedua tak disia-siakan Aryo Joyo Kusumo dari Partai Gerindra. Dia juga menawarkan kepada Dahnil untuk bergabung bersama Partai Gerindra. “Sama dengan bro Hanafi, saya juga membuka kesempatan untuk Bro Dahnil untuk bergabung dengan Partai Gerindra. Jika ada yang nawarin masuk parpol bilang saya dulu, nanti kita bicarakan lebih lanjut tawaran serius dari Gerindra, Bro Dahnil,” ucapnya sambil tersenyum yang langsung disambar gemuruh tepuk tangan peserta.
Pembicara terakhir dari Partai Perindo, Ahmad Rofiq tak mau kalah. Dia memberikan isyarat politik kepada tokoh Pemuda Muhammadiyah ini.
“Jika telah selesai kepemimpinan di Pemuda Muhammadiyah pusat, harus berpolitik untuk menyalurkan aspirasi yang selama ini disuarakan. Supaya bisa benar-benar memperjuangkan di jalur politik. Silakan masuk partai apa saja termasuk Partai Perindo,” ucapnya.
“Karena politik itu penting dan mulia, dan politik itu bisa mulia bisa juga jahat tergantung siapa yang menjalankannya,” tambahnya untuk memastikan tokoh Pemuda Muhammadiyah ini berjuang di jalur politik.
“Maka jangan lama-lama jadi muadzin, percepatlah jadi imam,” tutupnya disambut tepuk tangan meriah dan gerrr pesertaTanwir.
Mendengar dirinya jadi “rebutan” 3 partai politik itu, Dahnil Anzar Simanjuntak hanya tersenyum. (bpp/pwmu)

Selasa, 28 November 2017

Oxford Copot Gelar Aung San Suu Kyi



Dewan Kota Oxford secara resmi mencabut penghargaan Freedom of Oxford dari pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi. Pencabutan ini diumumkan setelah mereka mengeluarkan suara bulat dalam pemungutan suara yang dilakukan pada Senin (27/11).

Pencabutan penghargaan Freedom of Oxford dari Suu Kyi merupakan tanggapan Oxford atas penindasan terhadap Muslim Rohingya di Myanmar. Dewan Kota mengatakan mereka tidak ingin memberikan penghargaan bagi siapapun yang menutup mata terhadap kekerasan.
 
"Oxford memiliki tradisi panjang untuk menjadi kota yang beragam dan manusiawi, dan kini reputasi kita telah ternoda dengan adanya penghormatan terhadap orang-orang yang menutup mata terhadap kekerasan. Kami berharap hari ini kami telah menyuarakan suara kecil kami kepada orang lain untuk menyerukan hak asasi manusia dan keadilan bagi orang-orang Rohingya," ujar Kanselir Oxford, Mary Clarkson, kepada BBC.
 
Pemungutan suara dilakukan dihari yang sama saat Paus Francis mengunjungi Myanmar untuk meninjau langsung krisis tersebut. Dalam kunjungan itu, pemimpin tertinggi militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, mengatakan kepada Paus bahwa tidak ada diskriminasi agama di Myanmar.
 
Lebih dari 600 ribu Muslim Rohingya telah terusir dari Negara Bagian Rakhine di barat Myanmar ke negara tetangga Bangladesh oleh serangkaian operasi militer. Operasi ini oleh PBB telah digambarkan sebagai contoh buku teks tentang pembersihan etnis.
 
Pada 2012, Suu Kyi mendapatkan gelar doktor kehormatan dari Oxford. Ia juga mengadakan pesta ulang tahun ke-67 di kampus St Hugh, tempat dia belajar politik, filsafat, dan ekonomi antara 1964 dan 1967.
 
Namun dalam beberapa bulan terakhir ini, Suu Kyi telah menarik banyak kritik terkait krisis kemanusiaan Rohingya. Pada September lalu, St Hugh memutuskan untuk mencopot lukisannya dari pintu masuk utama, beberapa hari sebelum dimulainya tahun ajaran baru dan kedatangan siswa baru.
 
Sejauh ini, Oxford telah memutuskan untuk tidak mempertimbangkan kembali pemberian gelar kehormatan untuk Suu Kyi. Universitas tersebut juga telah menyatakan keprihatinan mendalam atas nasib minoritas Rohingya di Myanmar.
 
Pada awal November, musisi Bob Geldof mengembalikan penghargaan Freedom of Dublin untuk memprotes krisis Rohingya. Penghargaan ini juga dipegang oleh Suu Kyi.(bpp/rep/bbc)

Panasnya Perang Medsos di Tahun Politik



Publik perlu mendapatkan gambaran tentang kemungkinan terburuk bila terjadi perang hoax pada saat menjelang Pilkada 2018 mendatang. Juga tentang kemungkinan makin panasnya suasana politik pada tahun 2018 dan 2019 yang merupakan tahun-tahun politik. 
Hal ini disampaikan  anggota DPR RI dari Fraksi Partai Hanura Arief Suditomo dalam diskusi bertema TAP MPR Nomor V/MPR/2000, Tentang Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Nasional, di Pressroom Komplek Parlemen Senayan, Senin sore (27/11).
bukan bermaksud untuk menakut-nakuti publik. Namun untuk membangun kesadaran bersama untuk menyiapkan langkah antisipasi dalam menghadapi berbagai kemungkinan terburuk tersebut.
"Ini perlu disampaikan kepadfa publik agar mereka tidak kaget dan menyiapkan langkah antisipasi. Kami katakan bahwa pada tahun 2018-2019 tidak akan semakin ringan, tidak akan semakin halus, kemungkinan akan semakin parah. Hoax dan fitnah bisa makin menjadi-jadi di medsos. Saya bilang kepada teman-teman dan konstituen saya di daerah bahwa 2018 pasti polarisasi yang terjadi pada 2014, sisanya akan masih tergemakan kembali. Yang penting bagaimana kita mengantisipasi. Apa langkah bersama yang harus kita siapkan. Itu penting, karena tentu kita tidak ingin persatuan dan kesatuan bangsa rusak karena panasnya tahun politik," kata Arief dalam diskusi bertema TAP MPR Nomor V/MPR/2000, Tentang Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Nasional, di Pressroom Komplek Parlemen Senayan, Senin sore.
Menurut Arief, yang mantan penyiar dan redaktur televisi swasta tersebut,
dirinya mempunyai perhatian khusus terkait dengan situasi dan kondisi di dapilnya yaitu Jawa Barat. 
Diaberharap masyarakat di Jawa Barat, bisa mengikuti jejak masyarakat di DKI Jakarta. Yang mana walaupun Pilkada DKI Jakarta suasananya sangat panas, hoax dan berbagai isu yang rentan merusak persatuan dan kesatuan bermunculan, namun pada akhirnya Pilkada berlangsung dalam suasana yang kondusif dan tidak terjadi konflik horizontal diantara para pendukung.

"Saya sangat khawatir polarisasi ini menjadi suatu hal yang belum tentu siap di Jawa Barat dan suasana yang panas ditambah hoax dan diangkatnya isu-isu SARA bisa berdampak buruk. Maka inilah pentingnya kami dan pemerintah juga Dirjen IKP, untuk mensosialisasikan, mendidik bagaimana cara publik menghadapi hoax, bagaimana cara mengantisifasi informasi-informasi yang simpang-siur yang tidak bisa  segera mendapatkan validasi atau referensi yang resmi dari berbagai macam pemberitaan  yang selama ini mereka konsumsi. Karenasudah barang tentu politisi itu akan menggunakan berbagai macam cara, agar bisa menang," kata dia.
Disisi lain Arief tidak ingin bila kita berpikir sebagaimana cara China menangani medsos yang begitu keras dan bertentangan dengan semangat demokrasi. Yang penting menurut dia adalah mengedukasi masyarakat, agar sadar tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dan tidak merusaknya dengan melakukan perbuatan yang melawan hukum, seperti menyebarkan hoax, fitnah, adu domba, yang justru makin menambah panas suasana dan merusak kesatuan dan persatuan bangsa di tahun politik. (bpp/smn)

Sebanyak 200 Polisi Amankan Tanwir ke-2 Pemuda Muhammadiyah



Sebanyak 200 personel keamanan dari Polres Palangka Raya dan Polda Kalteng akan mengamankan jalannya kegiatan Tanwir ke-2 Pemuda Muhammadiyah. Tanwir ini akan dipusatkan di lapangan Sanaman Mantikai, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pada Senin (27/11).

"Dari 200 personel yang kita libatkan pengamanan ini termasuk anggota "Crisis Respons Team" (CRT) dan Brimob Polda Kalteng. Semuanya personel sudah diberikan arahan tugasnya masing-masing di lokasi yang akan diamankan," kata Kabag Operasional Polres Palangka Raya Kompol Purwanto Hari Subekti di Palangka Raya, Sabtu (25/11).

Tidak hanya itu sejumlah armada, baik kendaraan roda empat maupun roda dua, yang menjadi penunjang bagi aparat keamanan di lapangan juga sudah dipersiapkan, sehingga bisa digunakan sewaktu-waktu dalam keadaan darurat atau krisis.

Kegiatan bertaraf nasional tersebut rencananya akan dihadiri sejumlah tokoh nasional, seperti Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, Ketua MPR RI Zulkfli Hasan, Ahmad Hanif Rais, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Aryo Djojohadikusumo.

"Situasi kamtibmas sampai saat ini masih aman terkendali dan tidak ada gangguan keamanan. Situasi seperti ini kita harapkan terpelihara sampai kegiatan nasional ini selesai," ujarnya.

Beberapa ruas jalan yang bakal dilewati beberapa tokoh nasional juga akan dijaga sejumlah anggota satuan lantas dari kepolisian setempat. "Itu bertujuan agar sejumlah tokoh nasional yang melintas tidak terhambat, misalnya macet dan lain sebagainya. Maka dari itu kita tempatkan anggota di beberapa titik jalur itu," katanya. (sumber: antara)

Ketua MPR Minta Dikirim Hasil Tanwir II Pemuda Muhammadiyah





Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menilai tema Tanwir yang bertajuk "integritas dan produktifitas kaum muda untuk keadilan sosial" tepat dan sesuai dengan kondisi bangsa saat ini. Karenanya ia meminta hasil Tanwir ini dikirim padanya untuk diimplemantisakan dalam menanggulangi kesenjangan sosial.

Menurut MPR Zulkifli Hasan, kesenjangan sosial masih menjadi masalah bangsa Indonesia yang harus segera dicarikan solusi. "Kesenjangan masih menjadi masalah bangsa. Bayangkan seluruh rakyat Indonesia hanya menguasai tanah enam persen, perusahaan besar 30 persen, konsesi 64 persen. Artinya mereka hampir menguasai 85 persen," kata kata Zulkifli saat pembukaan Tanwir ke-2 Pemuda Muhammadiyah, di Kota Palangka Raya, Senin.

Menurut Zulkifli, kesenjangan sosial tersebut juga bisa menjadi bom waktu yang mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara jika tak segera mendapat solusi yang tepat. "Kemarin kita juga sudah sampaikan kepada presiden dan presiden setuju, tinggal bagaimana kita mencari solusinya," katanya.

Menurut Ketua Umum DPP PAN itu, selain kesenjangan sosial masih ada tiga masalah utama lain yang dihadapi bangsa Indonesia yakni masalah kemiskinan, korupsi dan ketidakpercayaan antarmasyarakat. "Semua ini terjadi karena integritas kita semakin memudar. Untuk itu saya berharap Tanwir ini dapat menghasilkan gagasan dan rekomendasi dalam menghadapi situasi kebangsaan saat ini," katanya.

"Saya minta hasil Tanwir bisa di kirim ke MPR agar nantinya bisa kami tindaklanjuti. Saya juga berharap Pemuda Muhammadiyah menjadi pelopor menjahit kembali merah putih yang telah koyak. Mari kita jahit kembali merah putih. Jika persatuan dan NKRI kokoh maka kita bisa fokus untuk membangun negeri," katanya.

Dia menambahkan, wawasan kebangsaan pemuda harus diperkuat, terutama di tengah kompetisi yang semakin ketat sehingga lahir generasi yang berintegritas, produktif sehingga mencapai Indonesia yang berkeadilan sosial.

Zulkifli mengatakan ada tiga poin agar generasi muda memiliki integritas, produktifitas dan keadilan sosial, pertama harus cinta tanah air dan daerah asalnya.

Acara yang dihadiri ribuan warga Muhammadiyah serta amal usaha Muhammadiyah itu dimeriahkan dengan sejumlah atraksi dan tarian daerah dari suku Dayak. (bpp/ant)

Pemuda Muhammadiyah Ajak Generasi Milenial Anti Korupsi





Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Azhar Simanjuntak mengajak para generasi milenial untuk menyatakan diri sebagai generasi yang anti korupsi.

Usai pembukaan Tanwir ke-2 Pemuda Muhammadiyah di Kota Palangka Raya, Senin, Dahnil mengatakan bahwa saat ini korupsi telah menjadi budaya yang harus dilawan bersama termasuk oleh generasi milenial.

"Makanya kami menjadikan gerakan berjamaah lawan korupsi sebagai gaya hidup. Jadi, anak milenial itu harus bersatu melawan korupsi. Memiliki integritas itu merupakan hal yang keren," katanya.

Menurut dia, lemahnya integritas dapat menghadirkan perilaku korupsi yang mana keadaan tersebut terbukti merusak tatanan negeri.

"Untuk itu, saat ini kami fokus pada penguatan integritas terutama kader Pemuda Muhammadiyah yang salah satunya kita laksanakan dengan slogan gerakan berjamaah melawan korupsi," katanya.

Guna mendorong semakin menjangkitnya gerakan anti korupsi tersebut, saat ini Pemuda Muhammadiyah telah memiliki madrasah anti korupsi yang tersebar di 25 kabupaten/kota di Indonesia.

Ke-25 madrasah tersebut, diataranya berada di wilayah Sumatera, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

"Ini merupakan kelas integritas yang kita mulai dari diri sendiri. Seperti perkuliahan biasa tapi mentransfer nilai-nilai integritas. Insyaallah setelah Tanwir kita mendorong juga untuk hadir di Kota Palangka Raya," kata Dahnil.

Turut hadir dalam acara pembukaan Tanwir tersebut seperti Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, pejabat Pemkot Palangka Raya dan Pemprov Kalteng serta ratusan kader Pemuda Muhammadiyah dari seluruh Indonesia.

Pada kesempatan itu, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan bahwa korupsi merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi bangsa Indonesia.

Menurut Ketum DPP PAN itu, selain korupsi, masalah kemiskinan, kesenjangan sosial dan ketidak percayaan antar masyarakat menjadi salah satu masalah yang harus segera dicari jalan keluarnya.

Dia menambahkan, wawasan kebangsaan pemuda harus diperkuat, terutama di tengah kompetisi semakin ketat sehingga lahir generasi yang berintegritas, produktif sehingga mencapai Indonesia yang berkeadilan sosial. (sumber: Antara)

Senin, 27 November 2017

Nuansa Budaya Nusantara Hiasi Pembukaan Tanwiir II Pemuda Muhammadiyah



Pembukaan Tanwir II Pemuda Muhammadiyah di Stadion Sanaman Mantikei, Palangka Raya, Kalimantan Tengah tadi pagi berlangsung meriah. Selain dihadiri sejumlah tokoh nasional dan daerah, juga dimeriahkan sejumlah pertunjukan dan atraksi budaya.

Tanwir merupakan forum permusyawaratan tertinggi kedua setelah Muktamar yang dihadiri pimpinan wilayah seluruh provinsi dan Pimpinan Daerah yang berbasis kabupaten/kota se-Indonesia. Seluruh peserta mengenakan pakaian adat sesuai daerah masing-masing. Hal ini sebagai ikhtiar Pemuda Muhammadiyah merawat kebudayaan Nusantara.

"Hampir seluruh peserta Tanwir dari berbagai daerah menggunakan pakaian adat masing-masing. Ini ada pesan kebudayaan dimana Muhammadiyah hadir untuk merawat NKRI dan Pancasila. Muhammadiyah pasti mendorong kebudayaan menjadi bagian dari Muhammadiyah itu sendiri," jelas Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Senin (27/11).

Juga hadir sejumlah tokoh seperti Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Wakil Gubernur Kalteng Habib H. Said Ismail, Kapolda Kalteng Brigjen Anang Revandoko, pengurus Muhammadiyah dan organisasi otonom, serta warga Muhammadiyah.

Nuansa kebudayaan juga terlihat dari berbagai pertunjukan dan atraksi seni tradisional yang dibawakan oleh organisasi otonom Muhammadiyah, yaitu Tim Marching Band, Hizbul Wathan, Tapak Suci, dan juga Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM).

Termasuk saat prosesi peresmian pembukaan Tanwir II tersebut. Dimana dua orang penerjun flying fox dari KOKAM dengan membawa alat musik tradisional khas suku Dayak, bernama Katambung. Yaitu alat musik perkusi sejenis kendang dan biasanya digunakan suku Dayak Ngaju pada upacara Gawi Belom atau upacara Memotong Pantan yang digelar untuk penyambutan tamu. Personel KOKAM kemudian menyerahkan Katambung agar ditabuh bersama oleh para tokoh tanda acara Tanwir II resmi dibuka.

Kegiatan pembukaan Tanwir II ditutup dengan menari Manasai bersama. Para tokoh termasuk Zulkifli Hasan dan Haedar Nashir juga turut bersama peserta dan warga Muhammadiyah lainnya untuk menari bersama di lapangan. Tarian Dayak ini adalah salah satu jenis tarian pergaulan yang melambangkan kegembiraan dan suka cita.

Tanwir II dengan tema Integritas dan Produktifitas Kaum Muda untuk Keadilan Sosial akan berlangsung sampai Rabu lusa (29/11). Kegiatan Tanwir selama tiga hari ini dipusatkan di Hotel Aquarius, Palangka Raya. (bpp/rmo)

Turki Tetapkan Senin Ini Hari Berkabung Nasional Untuk Korban Penyerangan Masjid Sinai Utara



 Turki metapkan Senin (27/11) ini menjadi hari berkabung nasional untuk korban serangan teror mematikan di Provinsi Sinai Utara di Mesir, sehingga menewaskan lebih dari 300 orang. Serangan dilakukan saat jamaah masjid melaksanakan shalat Jumat (24/11)

Bendera direncanakan dikibarkan setengah tiang di perwakilan Turki di negeri tersebut dan di luar negeri, demikian pengumuman Kantor Perdana Menteri di dalam satu pernyataan tertulis, Senin (27/11).

Sedikitnya 305 orang tewas dan lebih dari 100 orang lagi cedera ketika penyerang membom satu masjid di Kota Kecil Bir Al-Abed di Provinsi Sinai Utara, lalu mereka melepaskan tembakan ke arah orang yang sedang beribadah pada Jumat (24/11).

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Binali Yildirim, Wakil Perdana Menteir Bekir Bozdag serta para pejabat senior lain mengutuk serangan teror di Mesir tersebut dan menyampaikan belasungkawan kepada rakyat Mesir. (bpp/rep/ant)

MPM PP Muhammadiyah Peringati Hari Disabilitas Internasional



Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan  Pusat Muhammadiyah memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2017, Ahad pagi (26/11) di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Cik Ditiro Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh kaum difabel dampingan MPM PP Muhammadiyah.
M. Nurul Yamin, Ketua MPM PP Muhammadiyah, menyampaikan, bahwa kegiatan ini bersamaan dengan agenda inspirasi Ahad Pagi yang digelar setiap tiga bulan sekali. Yamin mengatakan bahwa peringatan HDI tahun ini mengambil tema “Gerakan Nasional Ramah Difabel: Gerakan Menuju Masyarakat Inklusi Berkemajuan”. “Setelah tema tahun lalu yakni mewujudkan kota ramah difabel, tahun ini kami ingin mewujudkan masyarakat yang ramah difabel,” ujar Yamin.
Lebih lanjut Yamin mengatakan bahwa Muhammadiyah melalui MPM selalu menggelorakan pemberdayaan masyarakat, termasuk masyarakat difabel. “Kita semua sama, sehingga harus saling menyayangi dan menghargai, termasuk kepada teman-teman difabel. Adapun perbedaan yang ada di antara kita, itu hanyalah sebatas lahiriah saja. Semua orang punya hak dan tanggungjawab yang sama,” jelas Yamin.
Pada agenda peringatan HDI yang sebenarnya jatuh pada tanggal 3 Desember 2017 ini, Yamin mengajak seluruh masyarakat untuk berperilaku ramah kepada para difabel serta memberi dukungan bahwa sosok difabel juga bisa melakukan apa yang orang lain lakukan. “Kita harus punya optimis bersama, kita juga harus membangun kebersamaan untuk kebaikan kita semua,” ungkapnya.
Agenda ini terdiri dari beberapa rangkaian yakni jalan sehat, unjuk ekspresi seni oleh siswa-siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Yogyakarta dan dialog motivasi. Hadir pula Ketua DPRD Kota Yogyakarta dan Wakil Wali Kota Yogyakarta. (bpp/moi)

Minggu, 26 November 2017

Survei Poltracking: Jokowi dan Prabowo Head To Head Lagi



Hasil survei Poltracking Indonesia menunjukkan, hanya nama Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto yang memperoleh elektabilitas di atas 10 persen. Dua nama ini diperkirakan akan head-to-head dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019.

"Jika head-to-head antara dua kandidat terkuat, elektabilitas Jokowi 53,2 persen dan Prabowo 33 persen. Artinya, peluang terjadinya head-to-head antar keduanya masih cukup besar," ungkap Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR dalam konferensi persnya di bilangan Jakarta Pusat, Ahad (26/11).

Hanta menjelaskan, ada tiga hal yang mendasari mengapa peluang terjadinya kembali head-to-head antara Jokowi dengan Prabowo dalam memperebutkan kursi presiden tahun 2019 cukup besar. Pertama, kata dia, hanya dua kandidat itu yang memperoleh elektabilitas dua digit.

"Kedua, Jokowi hampir pasti diajukan kembali menjadi Capres. Ketiga, Gerindra akan sekuat tenaga membentuk poros pendukung Prabowo. Karena Prabowo turut memberikan insentif elektoral tinggi terhadap Partai Gerindra," terang Hanta.

Lebih lanjut, Hanta menuturkan, sebanyak 50,6 persen respondennya mengatakan masih mungkin mengubah pilihannya hingga menjelang pemilu serentak 2019 mendatang. Faktor-faktor tertinggi yang menyebabkan publik mengubah pilihannya adalah faktor program kerja yang menguntungkan pemilih dan faktor lingkungan, kerabat, keluarga, dan teman.

"Tingkat kemantapan publik terhadap pilihan partai dan pilihan pasangan capres-cawapres pada pemilu serentak 2019 mendatang ialah pada masa kampanhe 20,3 persen, setelah penetapan resmi kandidat 18,9 persen, dan hari H pelaksanaan pemilihan 18,1 persen," ujar Hanta.

Ia mengatakan, survei nasional tersebut dilaksankan  8-15 November 2017. Jumlah responden dalam penelitian itu ada sebanyak 2.400 dengan margin of error kurang lebih dua persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (bpp/rep)

Agama Jadi Tersangka



Oleh: Haedar Nashir

Ada apa dengan agama? Urusan radikalisme, terorisme, intoleransi, dan kekerasan banyak dikaitkan dengan agama dan umat beragama. Agama malah disebut produk impor layaknya barang dagangan.

Aura negatif keagamaan itu tidak jarang tertuju pada Islam. Ibnu Taimiyah secara ceroboh dimasukkan sebagai salah satu tokoh sumber paham radikalisme. Padahal, dialah yang menyatakan pemimpin non-Islam yang adil lebih baik ketimbang pemimpin muslim nan zalim. Pemikiran pembaruan ulama besar dari Syiria ini malah melampau zamannya.

Ironisnya, ada sebagian golongan agama membeli isu radikalisme itu tanpa sikap kritis. Dalil dan fatwa keagamaan tentang radikalisme pun serta-merta dikeluarkan. Padahal, ranah lain tak kurang bermasalah dan menjadi sumber masalah kalau kita angkat secara objektif ke ruang publik. Radikalisme itu milik siapa saja tanpa pandang bulu. Sejarah mengenal radikalisme petani sebagai gerakan perlawanan.

Tanyakan pada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, kenapa dan atas nama apa mereka menyandera dan berbuat teror terhadap orang-orang tak bersalah. Kelompok ini pun tidak disebut teroris dan radikalis. Tentu selalu ada alasan untuk pembenaran, tetapi tampak sekali bias parameter yang dipakai ketika mengaitkannya dengan agama.

Agama dan umat beragama seolah jadi terdakwa. Agama dianggap sumber radikalisme dan benih konflik yang membelah warga bangsa. Hingga di negeri ini mulai tumbuh pandangan kuat, janganlah membawa-bawa agama di ruang publik. Simpanlah agama di ranah domestik.

Sementara ranah politik, etnik, kedaerah, dan segala atribut lain ketika bermasalah dianggap biasa dan bukan sumber kegaduhan. Padahal, karena soal politik rakyat terbelah, gedung dibakar, konflik mengeras, dan kehidupan gaduh. Orang mengelompok dengan fanatik dalam referensi etnik atau kedaerahan tak disebut eksklusif dan intoleran. Semuanya keliru, tetapi tidak membuahkan stigma dengan aura buruk-muka!

Pandangan sekular

Kita umat beragama sungguh menolak segala bentuk radikalisme atas nama apapun, di manapun, dan kapanpun. Lebih-lebih yang memproduksi kekerasan dan segala bentuk tindakan fasad fil-Ardi. Sejengkal apapun tak ada ruang untuk perbuatan merusak di muka bumi, Hatta atas nama agama, kitab suci, nabi, dan Tuhan.

Kita akui juga ada elemen umat beragama karena bias-pemahaman dan bias-perilaku keagamaan menjadikan agama pendorong tindakan-tindakan ekstrem seperti sikap radikal, intoleran, kebencian, aksi sweeping, dan sejenisnya. Kita juga paham atas sorotan tajam manakala agama dipakai sebagai pendorong hal-hal yang beraura garang dan permusuhan karena secara normatif dan profetik agama dan umat beragama memang membawa misi Ilahi yang suci untuk membangun kehidupan serba bermoral dan rahmat bagi semesta alam.

Jadi, tidak terlalu keliru kalau agama dan umat beragama disoroti tajam ketika masuk pada ranah yang dikategorikan radikal dan sebagainya. Umat beragama tentu penting untuk bermuhasabah diri agar tidak terjebak pada keberagamaan yang bermasalah seperti itu.

Dengan demikian fungsi agama dan peran pemeluk agama tetap kuat sebagai penyebar misi damai, toleran, inklusif, dan segala kebajikan yang utama. Jadikan agama sebagai rujukan nilai utama kebajikan peradaban di negeri tercinta ini, bukan sebaliknya sebagai pemicu perilaku keras dan konflik atasannya Tuhan.

Namun, penting juga pandangan yang adil dan objektif dalam melihat posisi agama dan umat beragama di negeri ini, yang nilai positifnya jauh lebih luas dan menjadi bingkai moral utama kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu arus utama umat beragama di negeri ini pun sungguh moderat, damai, toleran, dan berkemajuan. Agama dan umat beragama harus dilihat secara komprehensif, tidak parsial dengan nada sarat dakwaan. Tidak perlu juga dipolitisisasi secara ekstrem, seolah agama dan umat beragama sebagai sumber masalah.

Tampaknya, terdapat kecenderungan yang menguat di sebagian elite, pakar, dan warga bangsa tentang alam pikiran sekuler yang bersenyawa dengan proses demokratisasi dan hak asasi manusia yang liberal sebagaimana pandangan hidup masyarakat Barat yang berbasis pada humanisme-sekuler. Keputusan Mahkamah Konstitusi tentang agama dan kepercayaan yang kontroversial dapat dibaca dalam aura alam pikir humanisme-sekuler itu. Pandangan yang demikian tentu tidak cocok dengan jati diri bangsa Indonesia yang beragama kuat dan berideologi Pancasila.

Peter L Berger pernah menengarai bahwa masyarakat moderen tidak begitu hirau dengan persoalan-persoalan metafisik, tentang hakikat kehidupan, dari mana manusia berasal dan untuk apa tujuan hidup di dunia, serta makna-makna kehidupan lainnya. Hal itu karena proses rasionalisasi atau lebih tepatnya sekularisasi begitu kuat, sehingga hal-hal yang mendasar seperti itu seolah wilayah abstrak dan tidak empirik.

Padahal kenyataan masyarakat modern justru memerlukan dimensi yang melampaui dunia rasional itu, yang hanya dapat ditemukan dalam agama. Agama, tulis Berger, merupakan kanopi suci (the sacred canopy) yang dapat membebaskan manusia dari chaos atau segala bentuk kekacauan hidup. Hatta dalam masyarakat dan dunia yang sekuler, menurut Bryan Wilson, secara sosiologis agama masih tetap diperlukan dalam memberi makna luhur bagi kehidupan umat manusia.

Maka menjadi ironis manakala di Indonesia yang penduduknya beragama dan ber-Pancasila, agama dipandang sebagai sumber masalah atau malah menjadi terdakwa untuk segala hal buruk seperti radikalisme, terorisme, intoleran, dan kekerasan. Lebih-lebih karena prinsip demokrasi dan hak asasi manusia yang serbaliberal, agama mulai dimarjinalkan dan malah harus disamasebangunkan dengan bentuk-bentuk kepercayaan tertentu yang sama sekali berbeda dari agama. Agama dianggap skrup kecil dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Fungsi agama

Benarkah agama sumber masalah? Agama merupakan sistem keyakinan universal yang berdasarkan wahyu Illahi membimbing manusia menuju jalan hidup yang benar untuk meraih kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat. Agama, menurut Arseln van Feuerbach merupakan kebutuhan hidup manusia yang ideal. Ekspresi orang beragama dan bertuhan dapat beragam tetapi manusia sungguh tidak dapat hidup tanpa Tuhan dan tanpa agama, meski ada manusia yang ateis dan agnostik.

Agama mengajarkan manusia hidup saleh untuk diri sendiri, sesama, dan lingkungannya sehingga kehadiran agama justru menjadi rahmatan lil-‘alamin. Tidak ada agama apapun yang mengajarkan keburukan, semuanya berisi kebajikan yang utama. Agama sebagai refleksi iman tidak hanya terbukti dalam ucapan keyakinan dan iman saja, tetapi agama juga merefleksikan sejauh mana iman itu diungkapkan dalam kehidupan dunia ini (Mukti Ali, 1982).

Agama menurut tokoh Perbandingan Agama dan mantan Menteri Agama itu berfungsi sebagai faktor transendensi, sublimasi, profetik, liberasi, humanisasi, dan kritik atas kehidupan manusia. Dengan agama manusia menjadi insan relijius, shaleh, welas asih, sabar, peduli, mau berbagi, rendah hati, dan berbuat serba kebajikan yang utama. Agama mengajarkan manusia menjadi hamba Allah yang beriman sekaligus beramal shaleh bagi kebaikan semesta. Rasul bahkan diutus untuk menyempurnakan akhlak utama manusia serta menyebar misi rahmatan lil-‘alamin untuk kemajuan peradaban dunia.

Umat Islam selaku mayoritas di negeri ini selain menjadikan agamanya sebagai pedoman kehidupan yang utama dalam keberagamaan, pada saat yang sama menjadikan Islam berfungsi bagi kehidupan berbangsa. Apalah jadinya bangsa ini tanpa Islam dan umat Islam, bersama dengan agama dan pemeluk agama lain. Setidaknya bangsa Indonesia menjadi relijius dan berkeadaban, sesuatu yang mendasar bagi kehidupan suatu bangsa. Bacalah secara jernih dan objektif pengaruh positif agama dalam kehidupan bangsa Indonesia agar tidak terjebak pada stigma atau pandangan negatif dan menjadikannya seolah terdakwa atas hal-hal buruk di negeri ini.

Dalam konteks kesatuan dan persatuan nasional, peranan umat Islam di negeri ini sangatlah besar. Menurut antropolog kenamaan Koentjaraningrat, Islam merupakan kekuatan integrasi nasional dalam pembentukan kebudayaan Indonesia. Menurut George Kahin (1995), salah satu faktor terpenting yang mendukung pertumbuhan suatu nasionalisme terpadu di Indonesia adalah tingginya derajat homogenitas agama yakni lebih 90 persen penduduknya beragama Islam. Agama Islam bukan hanya hanya suatu ikatan biasa, ini benar-benar merupakan semacam simbol kelompok atau in-group untuk melawan penggangu asing dan penindas suatu agama yang berbeda.

Dalam pejuangan melawan penjajahan sungguh besar pengorbanan dan perjuangan umat Islam. Pengaruh, peranan, dan kiprah umat Islam sungguh tak terhitung. Kekuatan Islam seperti Muhammadiyah bahkan menjadikan Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah. Nahdatul Ulama mengeluarkan Resolusi Jihad. Segenap pergerakan Islam menggelorakan cinta Tanah Air sebagai bagian dari jihad fi-sabilillah. Semuanya berjuang untuk Indonesia yang dicintai dan dibelanya dengan sepenuh jiwa-raga dengan ruh agama!
(sumber: republika.co,id)

Jalan Sehat Meriahkan Tanwir 2 Pemuda Muhammadiyah



Ribuan Warga Palangkaraya,Kalimantan Tengah, Ahad (26/11/2017) pagi, berkumpul di bundaran Besar Palangkaraya. Kedatangan sebagian warga ke bundaran besar tersebut selain ingin berolahraga juga untuk mengikuti kegiatan jalan sehat yang digelar oleh panitia Tanwir II Pemuda Muhammadiyah,
Acara jalan sehat tersebut memperebutkan sejumah hadiah terutama hadiah utama yakni sebuah sepeda motor dan banyak hadiah lainnya.
Hendi salah satu warga yang datang ikut jalan sehat tersebut mengatakan, ikut acara jalan sehat karena tertarik dengan hadiah yang diberikan.
"Siapa tahu dapat sepeda motor atau dapat televisi lumayan bisa buat dikamar, untuk nonton bersama keluarga,"ujarnya. (bpp/bmp)

Sabtu, 25 November 2017

Ketua PP Muhammadiyah Hajriyanto: Mestinya Muhammadiyah Punya Calon Presiden, Gubernur, dan Bupati



Ketua PP Muhammadiyah Hajriyanto Y. Thohari mengatakan, Muhammadiyah potensial melahirkan pemimpin politik di negeri tercinta ini. Karena itu, Muhammadiyah jangan hanya jadi penonton dalam kontestasi kepemimpinan politik.
Mestinya, menurut Hajriyanto, dari Muhammadiyah bisa lahir calon presiden, gubernur, dan bupati atau walikota. “Karena itu, terasa aneh jika Persyarikatan sebesar Muhammadiyah menjadi penonton jelang pilkada serentak 2018,” tegas Hajri,panggilan akrabnya, dalam Tabligh Akbar Milad Muhammadiyah Ke-108 H/105 M yang dihelat oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Nganjuk di Sidorejo, Sawahan, Nganjuk, Sabtu (25/11/17).
Acara dihadiri keluarga besar Muhammadiyah dan undangan yang terdiri dari pejabat sipil dan militer. Turut hadir Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Dr Biyanto.
Dalam pandangan Hajri, Muhammadiyah harus melahirkan tiga kepemimpinan. Pertama, pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah, mulai level ranting, cabang, daerah, wilayah, hingga pusat. “Termasuk dalam hal ini adalah pimpinan amal usaha Muhammadiyah,” ungkapnya.
Kedua, kepemimpinan umat. “Muhammadiyah harus menghasilkan pemimpin yang terampil sebagai perekat umat,” jelas dia. 
“Pada konteks ini, Muhammadiyah harus hadir di tengah keragaman. Kader Muhammadiyah juga harus membangun jejaring dan berkomunikasi dengan berbagai pihak,” pesan dia.
Ketiga, kepemimpinan politik dan kenegaraan. Sebagai organisasi besar, kata HajrI, Muhammadiyah potensial melahirkan pemimpin politik di negeri tercinta.
“Apalagi sejarah Muhammadiyah memiliki figur-figur penting sekaligus tokoh politik dan negarawan, misalnya, Ki Bagus Hadikusumo dan KH Mas Mansur,” ujarnya.
Untuk menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi kader, sehingga mampu melahirkan 3 kepemimpinan itu, dibutuhkan komitmen dari pimpinan. “Perlu juga, Muhammadiyah mengadakan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan yang serius. Dengan cara ini, Muhammadiyah akan mengisi kevakuman kepemimpinan di Muhammadiyah, umat, dan negara,” pesannya. (bpp/pwmu)

Tanwir Pemuda Muhammadiyah Bahas Pemindahan Ibukota RI



Ketua Panitia Pelaksanaan Tanwir Pemuda Muhammadiyah ke-2 Ahmad Fanani mengatakan salah satu topik strategis yang akan dibahas dalam kegiatan tersebut ialah terkait wacana pemindahan ibu kota negara.
"Pemindahan ibu kota menjadi salah satu isu strategis yang akan dibahas dalam Tanwir ini. Melalui kesepakatan sidang Tanwir, nantinya Pemuda Muhammadiyah baru bisa memutuskan sikap dan  merekomendasikan seperti apa terkait pemindahan ibu kota tersebut," kata Ahmad Fanani di Palangka Raya, Jumat (24/11).
Meski demikian, pria yang juga Ketua Bidang Ekonomi PP Pemuda Muhammadiyah ini menilai bahwa pemindahan ibu kota negara tersebut tepat dilakukan.
"Apakah nanti jadi, setidaknya itu impian kita. Sekarang Jakarta kepadatannya luar biasa, maka diperlukan pusat perekonomian baru," katanya.
Yang pasti, lanjut dia, ketika ibu kota negara dipindahkan maka akan muncul pusat perekonomian baru yang juga akan berpengaruh pada semakin meratanya pembangunan di Indonesia.
Pernyataan itu diungkapkan saat dia menggelar konferensi pers di aula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah terkait akan dilaksanakannya acara Tanwir Pemuda Muhammadiyah ke-2.
Pada pembukaan Tanwir yang dilaksanakan Senin (27/11) nanti, setidaknya akan ada tiga tokoh nasional, yakni Ketua Umum Pimpinan Pusat ( Ketum PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Zulkifli Hasan yang akan hadir.
Selain ketiga tokoh tersebut, pada Tanwir Pemuda Muhammadiyah ke-2 yang berpusat di Kota Palangka Raya ini juga turut hadir Ahmad Hanif Rais, Agus Harimurti Yudhoyono dan Aryo Djojohadikusumo dan Sekjen Perindo Ahmad Taufik. (bpp/rep/ant)

Tanwir 2 Pemuda Muhammadiyah di Palangkaraya



Pemuda Muhammadiyah Gelar Tanwir di Palangkaraya, Kalimantan Tengah 26- 29 November 2017. Tanwir ini merupakan  Tanwir kedua dalam kepemimpinan Dahnil Anazar Simanjuntak.
Ketua Panitia Pelaksanaan Tanwir Pemuda Muhammadiyah ke-2 Ahmad Fanani mengatakan 
Pada pembukaan Tanwir yang dilaksanakan Senin (27/11) nanti, setidaknya akan ada tiga tokoh nasional, yakni Ketua Umum Pimpinan Pusat ( Ketum PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Zulkifli Hasan yang akan hadir.
Selain ketiga tokoh tersebut, pada Tanwir Pemuda Muhammadiyah ke-2 yang berpusat di Kota Palangka Raya ini juga turut hadir Ahmad Hanif Rais, Agus Harimurti Yudhoyono dan Aryo Djojohadikusumo dan Sekjen Perindo Ahmad Taufik.
Sementara itu, Ketua Panitia Lokal, Daryana, menerangkan dalam rangkaian pelaksanaan Tanwir, panitia juga melaksanakan sejumlah aksi sosial seperti sunatan massal, donor darah termasuk mengelar jalan sehat dan pawai ta`aruf serta pembagian paket sembako.
Pada Sabtu (25/11), panitia akan melaksanakan sunatan massal dengan target kurang lebih sebanyak 100 peserta. Kemudian pada Minggu (26/11) bertempat di kawasan Bundaran Besar Palangka Raya, digelar pawai ta`aruf, pembagian paket sembako, donor darah dan jalan sehat yang akan dimeriahkan dengan pembagian doorprizedengan hadiah berupa satu unit sepeda motor. (bpp/rep/ant)

Inilah Asal Usul Hari Guru



Setiap 25 November di Indonesia diperingati sebagai Hari Guru. Nah, padahal kan sudah ada Hari Pendidikan, buat apa masih ada Hari Guru Nasional segala?
Hari Guru Nasional ternyata telah dicetuskan sejak tahun 1994 sesuai dengan keputusan presiden. Berdasarkan Keppres Nomor 78 Tahun 1994 dan juga di UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, 25 November dipilih sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati bersamaan dengan ulang tahun PGRI.
Meski Hari Guru telah diperingati setiap 25 November, tapi karena sangat jarang diadakan kegiatan khusus di hari tersebut, wajar banyak orang yang tak tahu tentang hari nasional yang satu ini. Padahal, perkumpulan guru sebenarnya sudah ada sejak zaman pemerintahan Belanda.
Waktu itu, persatuan guru Indonesia bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) dan didirikan pada tahun 1912. Kelompok persatuan guru ini beranggotakan guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan perangkat sekolah lainnya.
Bahkan  para guru ternyata telah lebih dulu memproklamirkan kemerdekaan Indonesia secara tidak langsung saat mereka mengubah nama persatuan tersebut menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) pada tahun 1932, beberapa tahun sebelum Indonesia merdeka.
Dua bulan setelah kemerdekaan Indonesia, yaitu pada 24-25 November 1945, Hari Guru mulai digaungkan. Waktu itu, para guru membentuk kongres guru untuk mendukung kemerdekaan Indonesia di kota Surakarta.
Kongres tersebut menjadi tempat berkumpulnya para guru yang berjuang mempertahankan pendidikan Indonesia di tengah penjajahan. Mereka semua yang tergabung di kongres itu adalah guru yang masih aktif mengajar, pensiunan pejuang, pegawai pendidikan, dan lainnya.
Pada 25 November 1945, persatuan guru itu telah menamai diri mereka dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sayang, waktu itu belum ada keputusan resmi dari pemerintah untuk menjadikannya sebagai salah satu hari besar nasional.
Barulah pada tahun 1994, Hari Guru Nasional resmi diperingati setiap 25 November. Ini juga tercantum di situs resmi PGRI. Dicetuskannya Hari Guru tentunya untuk mengenang jasa dan perjuangan para guru yang telah bekerja keras memperjuangkan pendidikan di Indonesia.

Nasihat untuk Guru di Hari Guru




 Tanggal 25 November ini diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Ada baiknya untuk merenung dan memperhatikan nasihat untuk perbaikan diri. Berikut wasiat/nasehat berharga untuk guru, antara lain;
1. Hendaknya tidak mengambil cuti sakit ketika engkau tidak sakit, sehingga tidak menggabungkan dua maksiat : kebohongan dan makan harta haram.
2. Terimalah murid² Anda dengan segala kesalahan mereka, karena mereka bukan malaikat, bukan pula syaitan. Tidak ada alasan untuk lari dari meluruskan kesalahan² itu karena Anda adalah murabbi (pendidik).
3. Tunjukkan rasa hormat Anda kepada murid yang ada di hadapan Anda dengan cara menerangkan keutamaan mereka sebagai penuntut ilmu, karena akan mendekatkan jarak dalam menuju hati mereka.
4. Ingatlah bahwa banyak di antara orang² besar menjadi besar lantaran satu kata dari seorang guru yang melejitkan mereka dan memantik cita² mereka hingga menggapai puncak. Jadilah Anda pencetak orang² besar.
5. Perbagus cara interaksi Anda dengan para murid. Tinggalkan kesan yang baik pada diri mereka. Berapa banyak guru yg mendapat doa dari murid setelah bertahun² terlewati, atau setelah berada di liang kubur.
6. Semua mata pelajaran dapat dikaitkan dengan ajaran² Agama. Tinggal bagaimana Anda mencari media yang tepat.
7. Setiap menit keterlambatan Anda dalam memulai pelajaran atau keluar sebelum waktu selesai, adalah hak murid, ia akan mengambilnya pada hari penghitungan amal.
8. Berapa banyak guru yang menjadi sebab lurusnya arah berpikir kaum muda sehingga ia mendapatkan doa² tulus dan kebaikan yang mengalir.
9. Di depan Anda ada generasi. Bangkitkan jiwa mereka, ajarkan cinta kepada ilmu, dan bangunkan semangat. Karena akan menjadi kebaikan untuk umat.
10. Rasa takut murid Anda terhadap Anda bukanlah pertanda keberhasilan dan keterampilan Anda dalam menegakkan kedisiplinan. Itu hanya pertanda bahwa Anda gagal dlm memerankan pendidikan. Pendidikan itu membawa ketegasan dan kasih sayang bukan menakut-nakuti
11. Syekh Utsaimin rahimahulloh membedakan antara pulpen inventaris kantor dan pulpen pribadi, karena takut makan barang haram. Lantas bagaimana dengan orang yang menghalalkan sesuatu yang lebih berharga daripada tinta? Yaitu waktu.
12. Ingatlah bahwa anda mempunyai anak yang diajar oleh guru² seperti Anda. Maka berbuat baiklah kepada anak orang niscaya Allah akan menyiapkan bagi anak Anda, guru² yang akan berbuat baik kepada mereka. "Balasan sesuai dengan amal perbuatan."
13. Ikhlaskan niat untuk Ibadah.

Jumat, 24 November 2017

Kapolda Metro Jaya: Pelaku Penyiram Air Keras Novel Sudah Diketahui


Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Idham Azis menyatakan kepolisian sudah mengetahui dua orang yang diduga sebagai pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan. Namun demikian keberadaan dua orang tersebut belum diketahui. 

Dua orang tersebut diketahui berdasarkan keterangan kesaksian dari dua orang, masing-masing berinisial S dan SN. "Dari beberapa saksi yang kita lakukan dua tiga bulan belakangan ini lalu mengerucut pada dua orang yang diduga sebagai pelaku penyiraman pelaku terhadap korban," tutur Kapolda dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (24/11).

Idham dalam kesempatan itu menunjukkan kepada awak media dua lembar gambar orang yang diduga sebagai pelaku tersebut. Namun, Idham tidak memaparkan inisial dari dua yang diduga itu. Ia juga tidak memberi penjelasan detail apakah dua orang itu merupakan tersangka atau bukan.

Selain itu, Idham juga tidak menyampaikan soal apakah pihaknya sudah mengetahui keberadaan mereka. Namun, ia meminta kepada masyarakat jika mengetahui keberadaan dua orang tersebut

"Kedua orang ini adalah diduga terlibat di dalam penyiraman korban atas nama Novel Baswedan. Untuk itu, kami membuka hotline081398844474. Ini 24 jam, ada operator, ada ruangannya di Polda yang kita siapkan. Sehingga kami harap kerja sama dan bantuan dari masyarakat untuk bisa memberi informasi kepada jajaran Polda atau teman-teman di KPK kalau bisa memberi informasi tadi," katanya.

Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya pada 11 April 2017 seusai shalat subuh berjamaah di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya. Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak 12 April 2017 hingga saat ini. (bpp/rep)

Pemuda Muhammadiyah Sebut Viktor Laiskodat Nir-etika



Wakil Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman menilai apa yang diucapkan politisi Nasdem Viktor Laiskodat merupakan nir-etika. Politisi Nasdem tersebut tidak patut menjadi tauladan di masyarakat. 

"Apa yang dilakukan Viktor tentang itu, merupakan ucapan yang nir-etika dan buta moral," tegas Wakil Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman sebagaimana dimuat dalam laman SINDOnews, Kamis (23/11/2017).

Sebagai wakil rakyat, lanjut Pedri, Viktor semestinya memberi contoh yang baik. Bukan malah merusak kerukunan dan membuat ujaran kebencian kepada salah satu agama. "Itu jelas bertentangan dengan Pancasila. Bahkan, mengancam keberagaman di NKRI tercinta ini," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, PP Pemuda Muhammadiyah menilai wajar adanya aksi 2411 Jumat ini yang mengangkat agenda soal proses hukum ujaran kebencian dalam pidato politisi Nasdem Viktor Laiskodat di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 1 Agustus 2017 lalu.

Wakil Sekretaris Jenderal PP Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman mengatakan, hukum tidak berpihak pada kebenaran sehingga merupakan hal wajar jika ada aksi 2411. "Maka wajar ada reaksi dari masyarakat," kata Pedri.(bpp/snc)

Wow Pengacara Novanto Akan Laporkan Mahfud MD Terkait Tuduhan Pura Pura Sakit Pada Kliennya



Wow, Fredrich Yunadi, pengacara tersangka kasus korupsi Setya Novanto menilai, pernyataan Pakar Hukum Tata Negara Mahfud MD yang menyebut kliennya berpura-pura sakit merupakan suatu fitnah. Ia akan melaporkan Mahfud MD ke Polisi.
Pengacara Novanto menilai, pernyataan itu telah merugikan kliennya.Hal ini menanggapi pernyataan Mahfud bahwa Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) bisa memutuskan bahwa Novanto melanggar etika karena pura-pura sakit untuk menghindari proses hukum.
"Dia emang dokter, emang dia tahu, dia itu kan melemparkan isu yang merugikan klien saya. Apakah dia dokter, bukan kan, dia kan mantan hakim-kan. Dia kan dulu orang partaikan, politikus, pernah anggota DPR, terus haknya apa dia melemparkan isu mengatakan bahwa sakitnya pura-pura," kata Fredrich sebagaimana dimuat dalam laman Kompas.com, Kamis (23/11/2017).
Fredrich bahkan mengancam, bila Mahfud tidak bisa membuktikan Novanto hanya berpura-pura sakit, dia akan melaporkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu ke kepolisian. "Kalau dia dalam hal ini tidak bisa membuktikan berarti dia melakukan pencemaran nama baik kan, saya laporkan ke polisi," ujar Fedrich.
Dia mempertanyakan kapasitas Mahfud yang mendorong MKD untuk memberhentikan Novanto dari jabatan sebagai Ketua DPR. "Jangan lah memberikan komentar di luar kemampuan dia, kapasitas dia itukan kapasitas mantan pejabat. Jadi jangan memberikan komentar, jangan membuat gaduh, jangan memfitnah orang, itu saran saya. Itu berarti dia kan fitnah sekarang," ujar Fredrich.
Menurut Fredrich, permintaan Novanto untuk tidak tak dicopot sebagai Ketua DPR bukan urusan Mahfud. Novanto sebelumnya lewat surat dari balik jeruji KPK meminta diberikan kesempatan membuktikan bahwa dirinya tak bersalah dalam kasus korupsi proyek e-KTP.
Sebelumnya Mahfud mendorong MKD segera memberhentikan Setya Novanto dari jabatannya baik sebagai Ketua atau pun anggota DPR. Mahfud meminta MKD tidak terpengaruh dengan adanya surat yang ditulis Novanto dari tahanan KPK.
Mahfud mengatakan, Novanto memang barus berstatus tersangka. Namun, MKD bisa menggunakan alasan bahwa Novanto tidak bisa lagi memimpin DPR karena sudah berada di tahanan KPK. 
Selain itu, MKD juga bisa memutuskan bahwa Novanto melanggar etika karena pura-pura sakit untuk menghindari proses hukum. "Perilaku Setya Novanto melanggar etika luar biasa. Pura-pura sakit. Kalau kita nyatakan Novanto pura-pura sakit itu kita tidak salah, tidak melanggar hukum, karena nyatanya pemeriksaan dokter dia tidak sakit. Berarti dia pura-pura sakit," ucap Mahfud. (bpp/tnc/kpc)

Kamis, 23 November 2017

Ini Cara Hilangkan Dengkuran Saat Tidur



Mendengkur atau kerap disebut juga mengorok sering dianggap sebagai gangguan saat tidur. Suara yang ditimbulkan biasa menganggu pasangan atau teman sekamar. Tak hanya terganggu karena suara, mendengkur juga ditengarai dapat meningkatkan risiko terkena penyakit seperti gangguan pernafasan, stroke dan atau penyakit jantung. 

Dengkuran saat tidur ditengarai karena disebabkan oleh beberapa hal, seperti riwayat keluarga, punya amandel besar yang dapat mempersempit jalan nafas, kelebihan berat badan, atau mengonsumsi minuman keras. 

Selain itu, ada beberapa faktor yang juga diyakini mempengaruhi orang mendengkur, seperti masalah pada hidung atau saluran pernafasan, dan juga posisi tidur. Lalu, bagaimana jika ingin menghentikannya? Dilansir dari Medical Daily, ada cara alami untuk mengurangi dan menghentikan kebiasaan mendengkur. 

1. Ubah posisi tidur 

American Association of Oral and Maxillofacial Surgeons (AAOMS) mengungkapkan orang kerap mendengkur ketika ia tidur terlentang. Para peneliti menyarankan agar mengubah posisi tidur dengan menyamping supaya tidur lebih nyaman. Posisi ini akan membuat pangkal lidah tidak bersinggungan dengan tenggorokan yang menimbulkan masalah dengan pernapasan. 

2. Tinggikan posisi kepala

Saat tidur, biasakan kepala diletakkan di posisi yang lebih tinggi. Hal ini bertujuan untuk melancarkan pernapasan. Discovery Health menyarankan untuk mengangkat kepala tempat tidur dengan meletakkan blok dibawah kasur. Cara yang lebih sederhana dengan menopang tubuh bagian atas dengan menggunakan bantal.

3. Latihan untuk lidah dan tenggorokan

Dr. Joseph Mercola menyarankan untuk melatih lidah dan tenggorokan agar memperkuat bagian tubuh tersebut. Mulailah dengan meletakkan bagian atas dan bawah molar (gigi di kedua sisi bagian belakang rahang) bersamaan, perlahan-lahan. Berikutnya, buka mulut, fokus pada penekanan molar selebar mungkin. Ulangi ini sepuluh sampai 20 kali. Setelah 5 atau 10 menit akan merasakan otot rahang menguat.

4. Menghirup Uap

Gunakan mangkuk yang berisi air panas untuk menghasilkan uap. Letakkan kepala di atas mangkuk, tutupi dengan handuk dan hirup uap. Cara ini akan membersihkan dan mengurangi pembengkakan pada hidung dan meredakan hidung tersumbat. Minyak esensial juga bisa ditambahkan ke dalam mangkuk.

5. Alat penyangga mulut

Discovery Health menyarankan agar berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan alat penyangga mulut anti mendengkur. Alat ini akan menyangga gigi dan otot rahang di tempatnya sehingga tidak longgar. 

6. Hindari Alkohol dan Obat Penenang

Alkohol dan obat penenang akan membuat otot-otot lidah dan tenggorokan semakin rileks, sehingga sangat besar kemungkinan akan mendengkur. Sebaiknya tidak mengkonsumsi alkohol tiga sampai lima jam sebelum tidur.

7. Turunkan berat badan

Kelebihan berat badan akan menyebabkan saluran pernafasan seperti tenggorokan terganggu. Lemak di sekitar leher akan menyebabkan tenggorokan menyeempit saat berbaring dan akan menghasilkan dengkuran saat tertidur. Lakukan olagraga untuk mengurangi berat badan dengan berolahraga akan membuat tidur lebih nyenyak.

8. Ganti bantal

Mendengkur bisa disebabkan oleh alergi pada debu atau tungau yang ada pada bantal. Sebaiknya jaga kebersihan bantal yang digunakan saat tidur dan gantilah bantal secara rutin.

9. Tidur yang cukup

Pastikan tubuh mendapatkan waktu tidur yang cukup. Tidur yang cukup akan membuat tubuh siap untuk menjalani aktivitas pada pagi hari dan tidak akan mendengkur di malam hari.(bpp/cnni)