Minggu, 26 November 2017

Survei Poltracking: Jokowi dan Prabowo Head To Head Lagi



Hasil survei Poltracking Indonesia menunjukkan, hanya nama Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto yang memperoleh elektabilitas di atas 10 persen. Dua nama ini diperkirakan akan head-to-head dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019.

"Jika head-to-head antara dua kandidat terkuat, elektabilitas Jokowi 53,2 persen dan Prabowo 33 persen. Artinya, peluang terjadinya head-to-head antar keduanya masih cukup besar," ungkap Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR dalam konferensi persnya di bilangan Jakarta Pusat, Ahad (26/11).

Hanta menjelaskan, ada tiga hal yang mendasari mengapa peluang terjadinya kembali head-to-head antara Jokowi dengan Prabowo dalam memperebutkan kursi presiden tahun 2019 cukup besar. Pertama, kata dia, hanya dua kandidat itu yang memperoleh elektabilitas dua digit.

"Kedua, Jokowi hampir pasti diajukan kembali menjadi Capres. Ketiga, Gerindra akan sekuat tenaga membentuk poros pendukung Prabowo. Karena Prabowo turut memberikan insentif elektoral tinggi terhadap Partai Gerindra," terang Hanta.

Lebih lanjut, Hanta menuturkan, sebanyak 50,6 persen respondennya mengatakan masih mungkin mengubah pilihannya hingga menjelang pemilu serentak 2019 mendatang. Faktor-faktor tertinggi yang menyebabkan publik mengubah pilihannya adalah faktor program kerja yang menguntungkan pemilih dan faktor lingkungan, kerabat, keluarga, dan teman.

"Tingkat kemantapan publik terhadap pilihan partai dan pilihan pasangan capres-cawapres pada pemilu serentak 2019 mendatang ialah pada masa kampanhe 20,3 persen, setelah penetapan resmi kandidat 18,9 persen, dan hari H pelaksanaan pemilihan 18,1 persen," ujar Hanta.

Ia mengatakan, survei nasional tersebut dilaksankan  8-15 November 2017. Jumlah responden dalam penelitian itu ada sebanyak 2.400 dengan margin of error kurang lebih dua persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (bpp/rep)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar