Jumat, 31 Maret 2017

Ini Tiga Tuntutan Aksi 313 Kepada Pemerintah



JAKARTA,  Aksi 313 yang berlangsung  Jumat (31/3/2017) menyampaikan 3 tuntutan kepada Pemerintah.  Perwakilan merika diterima Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat,  sekitar pukul 14.00 WIB.
Tiga tuntutan tersebut adalah: Pertama, meminta pemerintah menghentikan upaya kriminalisasi terhadap para ulama. Kedua, meminta Presiden Joko Widodo  bertemu dengan perwakilan massa aksi. Ketiga, meminta Presiden Joko Widodo untuk segera memberhentikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatan Gubernur DKI Jakarta karena menjadi terdakwa kasus dugaan penodaan agama.
Sebanyak sembilan orang perwakilan menemui Wiranto. Mereka adalah Amien Rais Usamah Hisyam, Ustaz Sambo, Habib Alkaf, Habib Muhammad, Ustaz Edi, Ustaz Zakir Husain, Abbe Muhambar dan TB M Shiddiq. Mereka bertemu kurang lebih satu jam dalam pertemuan yang tertutup.
"Presiden menugaskan saya menerima utusan peserta demonstrasi dan mendengarkan aspirasi atau tuntutan yang mereka minta," ujar  Wiranto saat memberikan keterangan usai pertemuan.
Wiranto juga mengatakan, apa yang menjadi tuntutan aksi 313 ini akan disampaikan kepada Presiden. (bpp)

Renungan Jum'at


Suatu sore hujan turun di sebuah pesantren. Kyai nan bijak meminta seorang santri membuatkan minuman kopi.
Kyai : Tolong buatkan kopi dua gelas untuk kita berdua, tapi gulanya jangan engkau tuang dulu, bawa saja ke mari beserta wadahnya.
Santri : Baik, kyai.
Tidak berapa lama, sang santri sudah membawa dua gelas kopi yang masih hangat dan gula di dalam wadahnya beserta sendok kecil.
Kyai : Cobalah kamu rasakan kopimu , bagaimana rasa kopimu?
Santri : Kyai, rasanya sangat pahit sekali.
Kyai : Tuangkanlah sesendok gula, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri : Rasa pahitnya sudah mulai berkurang, kyai.
Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri : Rasa pahitnya sudah berkurang banyak, kyai.
Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri : Rasa manis mulai terasa tapi rasa pahit juga masih sedikit terasa, kyai.
Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri : Rasa pahit kopi sudah tidak terasa, yang ada rasa manis, kyai.
Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri : sangat manis sekali, kyai.
Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri : Terlalu manis. Malah tidak enak, kyai.
Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri : Aduh kyai, rasa kopinya jadi tidak enak, lebih enak saat ada rasa pahit kopi dan manis gulanya sama-sama terasa, kyai.
Kyai : Ketahuilah santriku, jika rasa pahit kopi ibarat kefakiran hidup kita dan rasa manis gula ibarat harta, lalu menurutmu kenikmatan hidup itu sebaiknya seperti apa santriku?
Sejenak sang santri termenung, lalu menjawab.
Santri : Ya kyai, sekarang saya tahu, kenikmatan hidup dapat aku rasakan jika aku dapat merasakan hidup seperlunya, tidak melampaui batas. Terimakasih atas pelajaran ini, kyai.
Kyai : Ayo santriku, kopi yg sudah kamu beri gula tadi, campurkan dengan kopi yang belum kamu beri gula, aduklah, lalu tuangkan dalam kedua gelas ini, lalu kita nikmati segelas kopi ini.
Sang santri lalu mengerjakan perintah kyai.
Kyai : Bagaimana rasanya?
Santri : rasanya nikmat, kyai...
Kyai : Begitu pula jika engkau memiliki kelebihan harta, akan terasa nikmat bila engkau mau membaginya dengan yang fakir.
Santri : Terima kasih atas petuahnya, kyai. Saya faham sekarang.
Mari ngopi bersama,
Hingga sruputan trakhir.. ☕⁠⁠⁠⁠

KENANGAN BERSAMA ACHMAD MUNIF



IA pernah ingin bunuh diri. Sempat dicarinya cara bunuh  diri yang paling 'aman dan enak' dari berbagai referensi, termasuk cerpen dan novel.
Pengakuan Munif itu tidak hanya diceritakan kepada saya. Tetapi juga kepada teman-teman lain yang diakrabinya.
Gara-garanya, menurut sementara orang bisa jadi disnggap sederhana. Stres yang kian memberat karena merasa dirinya tidak lagi bisa nulis novel. Dua naskah novelnya sempat dikembalikan penerbit. Mungkin saja harga diri Munif menjadi terbanting. Aku wis gak bisa nulis novel pa ya, keluhnya kepada beberapa teman.
Konon, gara-gara stres itu Munif menarik diri dari pergaulan. Memenjarakan diri, menolak hadir bila diundang dalam berbagai kegiatan kesusastran. Termasuk ketika shooting napak tilas Persada Studi Klub (PSK) di kompleks TBY oleh JogjaTV.
*
ACHMAD MUNIF termasuk aktivis PSK di bawah bimbingan Umbu Landu Paranggi pada awal-awal berdiri komunitas diskusi para penulis muda itu di tahun 1969. Kalau mayoritas anggota PSK memilih jalur puisi, ia konsisten sebagai cerpenis, kemudian novelis.
Dalam menulis cerpen, Munif selalu melakukan riset pustaka maupun menghayatinya secara pribadi. Saat ingin menggambarkan betapa kedinginannya seorang tukang becak yang tidur di becaknya di alam terbuka, Munif sengaja tidur malam di emperan rumahnya. Istrinya sempat nengingatkan akan kesehatannya. Benar, ia sempat demam beberapa hari kemudian.
Dua puluhan novel ditulisnya dan tak terhitung lagi cerpennya sejak tahun 1970-an.
*
Dibanding teman-teman seangkatannya sebagai penulis, Achmad Munif termasuk yang 'kaya'. Ia memiliki sepeda dan mesin ketik warna hijau yang dibelinya setelah menabung beberapa lama sebagai korektor Skm Minggu Pagi.
Salah seorang yang paling diuntungkan dengan adanya mesin ketik itu adalah saya -- yang selama kurang lebih tiga tahun satu kos di rumah Bu Raden, Ngadiwinatan.
Munif memang tak bisa menolak ketika sejumlah temannya bertamu untuk 'nunut ngetik' entah puisi atau cerpen dan tulisan lainnya.
*
Teman-temannya, termasuk Mas Purwadmadi amat bahagia ketika kondisi psikis Munif pulih seperti sedia kala. Kembali produktif menulis cerpen dan novel. Ia pun kembali bersedia bergaul dengan para wartawan sepuh. Ia pun rajin menderas Alquran, yang setiap 6 hari dikhatamkannya. Munif juga aktif mengisi pengajian di sejumlah komunitas.
*
 Saat berlangsung pertemuan Paguyuban Wartawan Sepuh di Tembi Rumah Budaya dan di rumah Mas Kamal Firdaus, ia datang dengan pakaian necis dan rambut yang masih hitam tersisir rapi.
Pada pertemuan itulah saya dan Mas Purwadmadi ingin mengajaknya jajan sop snerek -- yang dipromosikan Mas Pur sangat enak di Magelang. Munif menyanggupinya setelah operasinya sembuh.
Sayang, kebersamaan itu tak pernah kesampaian... (Tulisan Soeparno S Adhy  Redaksi KR)

KESAKRALAN AKSI "313"



Oleh : Abdurrahman Lubis
Ketika mengetik tulisan ini saya lihat jam 00.31, 3-03-2013 (313). Pondok Pesantren Alfatah Temboro sedang dipadati ribuan orang2 iktikaf, yg mempersiapkan diri berangkat di jalan Allah untuk menyampaikan kembali kalimah thoyyibah لا اله الاالله
محمد رسول الله
(Tiada tuhan yg disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah).
Saat yg sama saya dapat bocoran informasi dari sobat2 pejuang (mujahid) bahwa mereka sedang siap meramaikan Istiqlal, Monas dan sekitarnya. Dari gerakan dan pemikiran mereka tampak ada nuansa "kesadaran bersama" terhadap nasib umat (rakyat).
 Indikatornya adalah, pertama, Allah Swt. sangat suka terhadap hamba-Nya yang peduli kepada nasib sesama, terutama kalau ada yg sizholimi. 
Kedua, perhelatan kali ini terasa lebih "sakral" karena adanya "angka ajaib" , terjadi tgl 3-3-2013 (313), sama dgn jumlah tentera perang Badar, dan sama dgn jumlah ulama yg akan berbaiat kepada Imam Mahdi (gelombang kedua setelah berbaiatnya 10 ulama tahap pertama, akan terjadi pada tahun ganjil hijriyah di antara Makkah dan Madinah). 
Ketiga, perjuangan mereka nampak berproses di "lorong panjang" mujahadah, dgn harta dan diri sendiri. Missi mereka juga jelas utk mengembalikan , "redefenisi" UUD 45 dan Panca Sila pada format awal. Karena memang amat disayangkan, disedihkan, ditangiskan, sejak tegaknya republik tercinta oleh para founding fathers, belum pernah rakyat merasakan "kondusifnya" suasana kehidipan beragama. 
Ada2 saja ganjelan dan hambatan bagi umat beragama (khususnya muslimin), sebagai pihak "tertuduh" di balik "ketakutan intelektual" terhadap realitas ajaran Islam bagi para pemeluknya. Padahal, andaikata ajaran Islam itu "membumi" maka semua orang akan mandapat keuntungan.
Misalnya, kalau tak ada lagi miras, maka hilanglah segala pangkal kejahatan, kalau tak ada judi maka kembalilah kemashlahtan keluarga, kalau PSK hilang maka sirnalah kampung2 terlaknat. Kalau tak ada lagi pedagang mengurangi timbangan dan makan riba, maka sejahteralah ekonomi, berfungsinya zakat infak sedekah secara profesional. Kalau tak ada lagi kezholiman, maka tegaklah keadilan. Bukankah itu berarti cita2 kita semua, wujudnya cita2 UUD 45 dan Panca Sila ?
Makanya aksi 313, bukan hal sederhana, tapi amat significan jika dilihat dari "ruhaniahnya" . Dengan itu nampaknya aksi ini pantas didukung baik lahir maupun batin. Risau dan doa, tangisan dan air mata, keikhlasan dan bukti nyata (istiqomah).
Salam ta'zhim penulis, Pemerhati keislaman.

Kenapa istri KALAH CANTIK dibandingkan wanita lain SETELAH MENIKAH



Seorang suami mengadukan apa yang ia rasakan kepada seorang Syekh. Dia berkata:
.
“Ketika aku mengagumi calon istriku seolah-olah dalam pandanganku Allah tidak menciptakan perempuan yang lebih cantik darinya di dunia ini.
Ketika aku sudah meminangnya, aku melihat banyak perempuan seperti dia.
Ketika aku sudah menikahinya aku lihat banyak perempuan yang jauh lebih cantik dari dirinya.
Ketika sudah berlalu beberapa tahun pernikahan kami, aku melihat seluruh perempuan lebih manis dari pada istriku.”
.
Syekh berkata: .
ﺃﻓﺄﺧﺒﺮﻙ ﺑﻤﺎ ﻫﻮ ﺃﺩﻫﻰ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﻭﺃﻣﺮّ!؟
. “Apakah engkau tahu, ada yang jauh lebih parah daripada yang engkau alami saat ini!?”
.
Laki-laki penanya: “Iya, mau.”
.
Syekh: “Sekalipun engkau mengawini seluruh perempuan yang ada di dunia ini, pasti anjing-anjing yang berkeliaran di jalanan itu lebih cantik dalam pandanganmu dari pada wanita manapun.”
.
Laki-laki penanya itu tersenyum masam, lalu ia berujar: “Kenapa tuan Syekh berkata demikian?”
.
Syekh itu melanjutkan: .
ليس الأمر في عرسك ، وإنما هو في قلبك الطامع وبصرك الزائغ ، ولا يملأ عين ابن آدم الا التراب
.
“Masalah sesungguhnya bukan terletak pada istrimu, tapi terletak pada hati rakusmu dan mata keranjangmu. Mata manusia tidak akan pernah puas, kecuali jika sudah tertutup tanah kuburan.”
.
Rasulullah bersabda:
.
لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ ثَانِيًا، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلا التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
.
“Andaikan anak Adam itu memiliki lembah penuh berisi emas pasti ia akan menginkan lembah kedua, dan tidak akan ada yang bisa memenuhi mulutnya kecuali tanah. Dan Allah akan menerima taubat siapa yang mau bertaubat”
.
Lalu Syekh itu bertanya, “Apakah engkau ingin istrimu kembali seperti dulu, menjadi wanita terindah di dunia ini?”
.
“Iya Syekh,” jawab lelaki itu dengan perasaan tak menentu.
.
"Pejamkanlah matamu dari hal-hal yang haram Ketahuilah, orang yang merasa cukup dengan suatu yang halal, maka dia akan diberi kenikmatan yang sempurna di dalam barang halal tersebut.

Seruan Ulama Purwakarta Untuk Umat Islam Jakarta



SERUAN UNTUK UMAT ISLAM...*
oleh : DR.KH.Abun Bunyamin. MA
~ Ketua Rois Syuriah PC NU Purwakarta
Mengapa umat Islam masih bercerai-berai,
sementara orang yang akan merusak Islam bersatu-padu
Mengapa umat Islam masih berselisih pendapat tentang boleh tidaknya memilih pemimpin non muslim, sementara mereka sudah sepakat bila menang akan melumpuhkan akidah umat Islam
Mengapa ada umat Islam yang masih mendukung Ahok, sementara Ahok sudah mengolok-olok Islam dan para ulamanya.
Mengapa masih ada umat Islam yang (seperti) masih meragukan ayat Al-Quran, sementara dia suka membacanya.
Sungguh keterlaluan, bila ulama masih bersahabat dengan orang non muslim.
*Jangan tergiur dengan kata "lebih sejahtera" dan "lebih adil" karena yang kita pikirkan adalah agama anak cucu kita nanti*
Apalah arti pembangunan gedung, jalan dan jembatan atau masjid sekalipun, bila serigala yang menghancurkan Islam masih dipilih menjadi pemimpin
Mengapa ulama disalahkan ketika mewajibkan umat untuk memilih pemimpin muslim, sementara para pendeta sudah bulat bersepakat untuk memilih non muslim sebagai pemimpinnya.

Kamis, 30 Maret 2017

O Ternyata KPU dan Bawaslu DKI Akui Terima Honor Rp3 Juta dari Tim Ahok


 Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta mengaku menerima honor saat hadir sebagai pembicara di rapat internal tim pemenangan calon gubernur dan wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di Hotel Novotel 9 Maret lalu.

Pengakuan itu diungkapkan Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno dan Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti dalam sidang dugaan pelanggaran kode etik yang digelar oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (30/3).

Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Saut Hamonangan Sirait bertanya kepada Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti apakah dirinya menerima honor usai menjadi pembicara dalam acara tersebut. 

Mimah mengakui telah menerima honor dari tim pemenangan Ahok-Djarot. "Sekitar Rp2 juta sampai Rp3juta," kata Mimah dalam sidang DKPP di Gedung Nusantara IV Kompleks DPR/MPR, Kamis (30/3).

Saut kembali menanyakan apakah honor tersebut sudah dilaporkan kepada KPK atau belum. Mimah menjawab bahwa honor tersebut sudah dipotong pajak.

Ketua KPU DKI Sumarno juga mengaku mendapat honor dari acara tersebut. Namun menurutnya, honor tersebut langsung diberikan kepada supir karena saat itu sedang membutuhkan dana.

"Kami menerima honor, kemudian kami langsung serahkan kepada driver. Kebetulan dia (driver) ada perlu kemudian katanya juga untuk perbaikan," ujar Sumarno.

Sementara itu Ketua DKPP Jimly Asshidiqie mengatakan belum ada aturan yang jelas terkait boleh atau tidaknya penyelenggara pemilu menerima honor jika menjadi pembicara. "Ini sepele tapi bisa jadi besar," ujar Jimly.

Belajar dari kasus ini, Jimly mengatakan ke depannya harus dilakukan evaluasi untuk menegaskan soal aturan penerimaan honor tersebut.

"Sekarang belum dilarang. Ke depan boleh dievaluasi. Tugas penyelenggara pemilu melayani masa terima honor. Yang merasa kepantasannya tinggi masa terima," kata Jimly. (sumber: CNN Indonesia)

Ma'ruf Amien : Agama dan Politik Tak Bisa Dipisahkan



Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin mengatakan, secara garis besar, politik dan agama tak bisa dipisahkan. Agama dan politik menurutnya justru bisa saling menopang.

Ia mencontohkan upaya islam moderat seperti PBNU menyelesaikan soal Islam dan Pancasila serta hubungan antara Muslim dan non-Muslim.

"Itu semua diberi landasan-landasan keagamaan. Sebenarnya antara politik dan agama saling menopang," kata Ma'ruf usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Kamis (30/3).

Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini menyatakan hal tersebut terkait dengan pernyataan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Saat meresmikan Tugu Titik Nol Islam Nusantara di Barus, Tapanuli Tengah, Jokowi mengatakan, perdamaian antaragama, suku, dan ras jangan sampai rusak hanya karena kepentingan politik.

Karena itu Jokowi meminta bantuan tokoh agama untuk menjaga perdamaian antarumat beragama terutama pilkada. Ia berharap masyarakat benar-benar mengetahui bagian agama dan politik.

"Jangan dicampuradukan politik dan agama. Dipisah betul. Sehingga rakyat tahu mana agama mana politik," kata Jokowi.

Soal pernyataan Jokowi itu, Ma'ruf menilai apa yang disampaikan itu terkait dengan pemahaman radikal dalam beragama. Pemahaman tersebut menurutnya memang bisa menimbulkan masalah kebangsaan. 

"Ada pemahaman keagamaan yang radikal, destruktif sehingga bisa terjadi hal-hal yang bisa bertentangan dan menimbulkan keresahan masyarakat," kata Ma'ruf. (bpp)

Aksi 313 Tuntut Pemberhentian Ahok



Aksi 313 yang berlangsung Jumat (31/3/2017) menuntut untuk memberhentikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tuntunan ini disampaiakan Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khaththath dalam jumpa pers jelang kegiatan aksi 313.
“Aksi 313 pada Jumat (31/3/2017) besok bertema tuntutan kepada pemerintah untuk memberhentikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ahok harus diberhentikan karena menyandang status terdakwa dalam kasus dugaan penodaan agama,” kata Khathath di Masjid Baiturrahman, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (30/3/2017).
Tuntutan dari umat, menurut Khathat, terkait dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 83 tentang Pemerintah Daerah di mana kami menyampaikan Presiden berkewajiban menjalankan undang-undang, yaitu seorang terdakwa harus diberhentikan dari jabatannya,.
Al-Khaththath menyinggung mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang langsung ditahan dan diberhentikan setelah tersangkut kasus korupsi. Ia menyebutkan jika Ahok tidak segera diberhentikan, akan membentuk preseden buruk bagi penegakan hukum.
Khaththath membantah aksi yang digelarnya berbau politis. Ia mengatakan aksi 313  adalah penyampaian aspirasi dan keinginan umat.

"Saya tidak mengerti analisis apa orang bilang ini bermuatan politik atau tidak. Tadi sudah saya jelaskan bahwa aksi dari dalam perspektif undang-undang dilindungi undang-undang di tempat umum, apalagi masalah yang tidak kami anggap sepele," ujar Khathath. 

Aksi 313, yang akan digelar besok, rencananya dimulai dengan salat Jumat berjemaah di Masjid Istiqlal. Setelah itu, massa bergerak menuju Istana Kepresidenan.

"Aksi sudah jelas long march dari Masjid Istiqlal ke Istana," ujar Sekjen FUI Muhammad Al-Khaththath di Masjid Baiturrahman, Jalan Dr Saharjo, Jakarta Selatan, Kamis (30/3/2017).

Ada beberapa jalan yang akan dilalui oleh peserta aksi saat akan menuju Istana. Dari Istiqlal, massa akan berjalan ke Jalan Merdeka Timur, kemudian melewati Kedutaan Besar AS, melewati Balai Kota dan bundaran Patung Kuda, hingga sampai di Istana.

"Melalui Jalan Merdeka Timur menuju ke depan Kedubes AS, belok kanan, Jalan Merdeka Selatan, melewati Balai Kota, bundaran Patung Kuda, belok kanan lagi, Jalan Merdeka Barat, sampai ke depan Istana," tutur Al-Khaththath.

Setelah aksi selesai, massa akan bergerak menuju lima titik yang akan menjadi tempat salat magrib berjemaah. Namun dia tidak merinci di titik mana saja salat tersebut akan digelar.

"Saya tegaskan tadi, insyaallah pukul 17.00 WIB sudah bubar dan massa akan bergerak menuju lima titik setelah bubar, jadi akan rombongan ke lima titik itu. Lima titiknya akan diumumkan besok," ucapnya.

Al-Khaththath juga menerangkan massa aksi berasal dari berbagai daerah. Sejumlah masjid nantinya akan dijadikan tempat menginap bagi massa yang datang terlebih dahulu.

"Kita menyiapkan masjid-masjid yang akan menerima, insyaallah akomodasi semuanya masjid," ujarnya.(bpp)

Pemuda Muhammadiyah Bentuk Satgas Advokasi Kaum Tertindas




Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah meluncurkan Satuan Tugas (Satgas) Advokasi. Lembaga ad hoc ini dibentuk sebagai cikal bakal Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pemuda Muhammadiyah.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjutak mengatakan, satgas advokasi merupakan hasil kerja Bidang Hukum PP Muhammadiyah. Satgas ini akan bertugas melakukan advokasi persoalan hukum bagi masyarakat tertindas.

"Di Islam dikenal istilah mustad'afin, kaum tertindas. Satgas ini akan melakukan kerja advokasi untuk mereka," ujar Dahnil di Gedug Pusat Dakwah Muhammadiyah, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).

Pada kesempatan itu Dahnil menerangkan latar belakang pembentukan Satgas Advokasi Pemuda Muhammadiyah. Menurutnya, selain mengadu ke LBH Jakarta dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), banyak masyarakat yang memiliki persoalan hukum juga mengadu ke Muhammadiyah.

"Mungkin sudah tidak tertampung di sana (LBH dan YLBHI). Makanya kami butuh tim khusus untuk tangani masyarakat tertindas," terangnya. (pbb)

Tim Mapala UMY Capai Puncak Kilimanjaro



Alhamdulillahirobbi'alamin, jam 06.00 waktu Tanzania atau jam 10.00 WIB, 29 Maret 2017, tim ekspedisi Kilimanjaro Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Mapala UMY) telah berhasil Summit Attack meraih puncak tertinggi di benua Africa (5.895 Mdpl).

Sebanyak 7 orang mahasiswa UMY melakukan ekspedisi ke gunung tertinggi di Afrika ini. Mereka berangkat dari Yogyakarta 20 Maret 2017 dan sesuai rencana 29 Maret sudah mencapai puncak Kiliminjaro.

Mereka dilepas oleh Wakil Gubernur DIY Sri Paku Alam X. Menurut Wakil Gubernur, mereka ke Kilimanjaro tak hanya mewakil UMY tetapi juga mewakili Yogyakarta dan bahkan Indonesia. Karenanya, mereka diminta untuk menjaga nama baik UMY, Yogyakarta dan Indonesia.

Tim Ekspedisi terdiri: Ikhsanul Hakim, Aji Wahyudi, Muhammad Fadly, Muh Badruddin, Naufal Hakim W, Vebri Arianto dan Desi Intan Sari yang satu-satunya anggota wanita. Bertindak sebagai manager tim Vebri Arianto (pbb).

Liga Arab Ultimatum Israel Tentang Palestina



Para pemimpin Timur Tengah yang tergabung dalam Liga Arab yang tengah menggelar pertemuan di Jordania, kembali mengukuhkan dukungan mereka atas pendirian negara Palestina yang merdeka.

Mereka juga mendesak Israel untuk mundur dari tanah-tanah Arab yang mereka duduki sejak tahun 1967.
Para pemimpin Arab mengatakan, ini harus diwujudkan sebelum ada normalisasi hubungan dengan Israel.
Pernyataan tersebut dikeluarkan satu bulan setelah Presiden Amerika  Serikat  (AS) Donald Trumo mengatakan pihaknya tak masalah dengan solusi satu atau dua negara, untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Para pendahulu Trump adalah pendukung solusi dua negara. Namun, pernyataan Trump membuat khawatir para pemimpin Arab.
Sejauh ini Trump belum secara spesifik merumuskan kebijakan luar negeri Washington atas konflik Israel-Palestina, namun menegaskan bahwa solusi dua negara bukan satu-satunya pilihan.
Palestina ingin mendirikan negara dengan wilayah yang terdiri atas Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Jerusalem Timur, kawasan yang direbut Israel dalam perang pada 1967.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, belum secara resmi meninggalkan solusi dua negara namun tak lagi menyinggung opsi ini dalam pidato-pidato resmi sejak Trump terpilih sebagai presiden AS.
Pernyataan para pemimpin Liga Arab di akhir pertemuan ini mendesak masyarakat internasional untuk tidak memindahkan kedutaan mereka dari Tel Aviv ke kota sengketa Jerusalem.
Beberapa kalangan mengatakan pernyataan ini secara khusus ditujukan ke pemerintah AS yang ingin memindahkan kantor kedutaan AS ke Jerusalem. (sumber: BBC Indonesia)

Rabu, 29 Maret 2017

Digugat Anaknya Rp 1,8 Miliar, Ini Doa Nenek Rokayah


Seorang anak menggugat ibu kandungnya untuk membayar utang sebesar Rp 1,8 Miliar.
Meski digugat, sang nenek tetap sabar dan tabah.
Nenek Siti Rokayah atau akrab disapa Amih justru mendoakan agar anaknya cepat sadar dan kembali ke jalan yang benar.
Sebelumnya, Amih digugat anaknya, Yani Suryani beserta suaminya Handoyo ke Pengadilan Negeri Garut dengan tuntutan ganti rugi sebanyak Rp1.8 miliar.
Nenek berumur 83 tahun ini  ditemani oleh anak bungsunya Leni pun bercerita.
Menurut Leni, ibunya mendoakan agar kakaknya sadar kembali ke jalan yang benar.
"Amih orangnya tegar dan ikhlas aja meski Teh Yani berbuat seperti ini. Amih juga sempat bilang kalau dia selalu berdoa agar Yani bisa cepat sadar. Balik jadi anak yang sholeha lagi," jelas Leni di kediamannya, Muara Sanding, Kecamatan Garut Kota, Garut Jawa Barat.
Ditambahkan oleh Leni bahwa, ibunya tidak menyangka bahwa kasus keluarganya ini bisa ramai diperbincangkan.
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut Jawa Barat menyatakan kasus tersebut merupakan kategori kekerasan terhadap lanjut usia (lansia).
"Menurut kami gugatan yang dilakukan anak kandung dan menantu terhadap ibunya itu merupakan bentuk kekerasan terhadap lansia," kata Ketua Bidang Advokasi P2TP2A Kabupaten Garut, Nitta Kusnia Widjaja kepada wartawan di Garut, Jumat (24/3/2017).
Ia menuturkan, kasus perdata dalam persidangan itu menggugat ibu kandung Siti Rokayah (83) dengan uang sebesar Rp 1,8 miliar yang berawal dari masalah utang piutang.
Ibu yang menjadi tergugat itu, kata Nitta merupakan persoalan yang perlu dilakukan pendampingan hukum selama persidangan.
"Atas kasus itulah kami P2TP2A Garut akan mendampingi Ibu Siti Rokayah selaku tergugat," katanya.
Ia menjelaskan, pendampingan hukum terhadap lansia itu berdasarkan aturan dalam Undang-undang Perlindungan Lansia Nomor 43 Tahun 2004 Pasal 60.
Menurut dia, persoalan utang piutang keluarga itu seharusnya dapat diselesaikan secara kekeluargaan, tidak seharusnya ke meja persidangan.
"Saya sendiri heran anak dan menantunya melayangkan gugatan senilai Rp 1,8 miliar," katanya.
Menurut dia, adanya gugatan uang sebesar itu memunculkan anggapan penggugat ingin menguasai harta yang dimiliki oleh ibunya.
Kasus itu, lanjut dia, menjadi pembelajaran bagi kehidupan manusia lainnya dalam memaknai kehadiran ibu.
"Kasus ini ada pesan moralnya buat kita semua, hargailah ibu yang telah melahirkan kita," katanya.
Kasus perdata itu sudah memasuki proses persidangan keenam di Pengadilan Negeri Garut.
Kasus tersebut menggugat Siti Rokayah (83) warga Kecamatan Garut Kota oleh penggugat Yani Suryani anak Siti beserta suaminya Handoyo Adianto warga Jakarta Timur. (sumber: grid.id)

NESTAPA IDEOLOGI NEGARA


Oleh Ma'mun Murod Al-Barbasy
(Direktur Pusat Studi Islam dan Pancasila FISIP UMJ)
Dulu, dulu banget, ketika umat Islam berhasil menaklukan Kerajaan Majapahit melalui akulturasi budaya dan penetrasi politik yang shoft, lahirlah Kerajaan Islam pertama di tanah Jawi. Disusul kemudian lahir kerajaan-kerajaan Islam lainnya. Ketika penjajah Belanda masuk yang selain membawa misi ekonomi juga membawa misi agama (baca Disertasi Deliar Noer, Alfian, dan Alwi Shihab), mulailah Kerajaan Islam diacak-acak sedemikian rupa dan berhasil. Hasilnya bisa kita tengok, sekarang Kerajaan Islam hanya jadi situs sejarah.
Masuk era perjuangan merebut kemerdekaan, umat Islam berjuang habis-habis. Agama (Islam) menjadi spirit perjuangan. Pekikan takbir, merdeka atau mati tak lepas karena spirit Islam. Putusan-putusan politik ormas-ormas Islam dalam perjuangannya melawan penjajah juga dilandasi oleh spirit Islam. Sehingga lahirlah misalnya Resolusi Jihad I dan II (bayangkan kalau putusan sejenis Resolusi Jihad dikeluarkan di era saat ini untuk melawan neo-kolonialisme dan perampok-perampok kekayaan negara, yg secara substantif tak beda dengan penjajah, pasti akan dicap sebagai radikal, ekstrimis, dsb.).
Jelang kemerdekaan, ketika sidang-sidang BPUPK (yang benar itu tanpa I), terutama saat pembahasan ideologi negara terjadi perdebatan panjang dan alot antara (1) kubu Islam (Olivier Roy menyebutnya Islamis) yang menghendaki negara Islam dengan (2) kubu nasionalis yang menghendaki dasar negara Pancasila. Akhirnya dengan kearifan para pendiri bangsa yang tulus-tulus dan demi masa depan Indonesia disepakati pada tanggal 22 Juni 1945 (maaf bukan tanggal 1 Juni 1945 lho) bahwa ideologi negara adalah "Pancasila plus Syariat Islam" yang penerapannya diperuntukan hanya untuk umat Islam) yang kemudian dikenal dengan sebutan Piagam Jakarta. Kasman Songodimejo menyebutnya sebagai "gentleman agreement".
Bagi yang nalar pikirnya waras, putusan Piagam Jakarta itu putusan yang demokratis dan adil. Demokratis, sebagai umat mayoritas, wajar diberi "hadiah" berupa Piagam Jakarta. Bukankah dalam rumus politik demokrasi memang mensyaratkan suara mayoritas? Coba tengok hasil-hasil pilpres, pilgub, dan pilbup/pilwakot ditentukan oleh suara terbanyak? Perkara untuk mencapai suara mayoritas dilakukan dengan cara-cara biadab tak (pernah) dipersoalkan. Adil, sebagai umat mayoritas tentu sumbangsihnya terhadap kemerdekaan Indonesia juga dominan, wajar mendapat "hadiah" Piagam Jakarta.
Harus dipahami, bahwa kehendak untuk menegakan syariat Islam (tidak mesti dalam sebuah negara Islam) karena dilandasi oleh keyakinan bahwa ajaran Islam bersifat holistik dan terbukti selama penjajahan hukum sekular yang diterapkan oleh penjajah Belanda tak mampu menjadi jawaban untuk tegaknya hukum yang adil.
Bukan "negara Islam" tapi "negara Pancasila plus Syariat Islam", itu sudah merupakan putusan dan "mengalahnya" (bukan kalah) sikap politik umat Islam demi kepentingan dan keutuhan bangsa Indonesia yang baru mau merdeka.
Belum genap dua bulan, rumusan apik Piagam Jakarta mendapat "gugatan" yang diyakini "penuh kebohongan" oleh mereka yang menyebut dari Indonesia Timur yang mengancam akan merdeka kalau isi Piagam Jakarta yang memuat "syariat Islam" tidak dihapus. Saya sebut "penuh kebohongan" karena sampai saat ini tak ada sejarahwan manapun yang berani memastikan siapa sesungguhnya tentara Jepang yang menemui Hatta. Bagaimana mungkin peristiwa begitu penting kok tidak ada satu bukti fisik pun, misal berupa foto. Aneh bukan?
Meskipun kebenaran soal tentara Jepang yang menemui Hatta disangsikan, namun sekali lagi, umat Islam dengan legowo dan "mengalah" (sekali lagi bukan kalah) menerima "pencabutan" syariat Islam dalam Piagam Jakarta. Ki Bagus Hadikusumo (saat itu menjadi Ketua PB Muhammadiyah) dengan linangan air mata (kalau tidak salah baca di buku "70 Tahun Kasman Singodimejo") akhirnya menyepakati perubahan isi Piagam Jakarta. Ki Bagus mengusulkan Sila Pertama Pancasila diubah menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Begitu juga isi dari Pasal 29 UUD 1945 diubah menyesuaikan isi Sila Pertama Pancasila. Sambil berurai air mata, Ki Bagus menegaskan bahwa "Yang Maha Esa" itu maksudnya tidak lain adalah kalimat tauhid, laa ilaaha illa-Allah.
Untuk diketahui, bahwa hanya Kasman yang berhasil membujuk Ki Bagus untuk menyetujui perubahan Piagam Jakarta. Soekarno sekalipun tak mampu membujuk Ki Bagus. Akhirnya tanggal 18 Agustus 1945 Piagam Jakarta pun hilang dari peredaran.
Ketika persidangan di Konstituante gagal menyepakati soal ideologi negara dan kemudian Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 1959, maka sebelum keluarnya Dekrit, tokoh-tokoh NU, termasuk KH. Saifuddin Zuhri mantan Menteri Agama era Soekarno (bapaknya Menteri Agama saat ini) mengusulkan agar dalam isi Dekrit disebut juga Piagam Jakarta. Akhirnya dalam Dekrit Presiden disebutkan bahwa Piagam Jakarta menjiwai UUD 1945. Baca buku KH. Saifuddin Zuhri, Kembali Ke Pesantren. Buku ini, termasuk buku "70 Tahun Kasman", dan buku lainnya wajib dibaca oleh tokoh-tokoh Islam, termasuk politisi-politisi Muslim, terlebih dari partai Islam dan berbasis massa Islam, agar paham sejarah politik Islam, supaya bicaranya tidak ngawur.
Sampai dengan terbitnya Dekrit Presiden hingga saat ini, maka betapa jelas relasi agama dan politik di Indonesia. Indonesia itu "bukan negara agama" (tentu yang dimaksud agama adalah Islam) tapi juga bukan negara sekular sebagaimana di Barat. Indonesia adalah negara Pancasila yang menempatkan agama pada posisi penting.
Posisi Indonesia yang seperti ini yang mestinya dipahami oleh siapapun, terlebih Presiden Jokowi. Berwacana atau berpolemik nyeleneh dengan mengatakan bahwa agama dan politik itu harus dipisah, maka sama halnya merongrong dan melecehkan Pancasila. Dan mereka yang merongrong dan melecehkan Pancasila, bisa jadi karena memang tidak paham Pancasila, tapi bisa juga paham tapi memang sengaja bermaksud untuk melecehkan Pancasila.
Percayalah, kalau ada pihak-pihak tertentu di Indonesia yang mencoba menjadikan Indonesia sebagai negara sekular atau juga sebaliknya, menjadi negara agama dan berhasil, maka kehancuran Indonesia tinggal menunggu waktu.
DAN UPAYA UNTUK MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA SEKULAR, NEGARA ATHEIS ATAU NEGARA AGAMA ADALAH BENTUK KEBIADABAN DAN PENGKHIANATAN TERBESAR TERHADAP PARA PENDIRI BANGSA. 

Komnas HAM: Negara (Kembali) Gagal Menjalankan Tugas Konstitusionalnya Guarantees of Nonrecurrence


Soal Korban Diksar Mahasiswa Unsri, Negara (Kembali) Gagal Menjalankan Tugas Konstitusionalnya Guarantees of Nonrecurrence

1. Komnas HAM menyampaikan turut berduka. Dunia pendidikan Indonesia kembali berduka. Pasalnya Diksar di kampus kembali menelan korban. Ahad (26/3/2017) dua mahasiswa Unsri Palembang tewas diduga karena tenggelam.

2. Alasan tenggelam karena korban tidak bisa berenang yang disampaikan pihak kampus Unsri, seolah "masuk akal". Padahal itu menunjukkan betapa miskinnya tradisi riset di dunia kampus. Bayangkan untuk menjamin keselamatan mahasiswa, warga kampusnya sendiri, tidak punya data yang memadai. Kalau mahasiswa tidak pandai berenang, kenapa kegiatan mahasiswa justru dilakukan dilokasi yang berbasis air?

2. Mendesak kepolisian negara menginvestigasi peristiwa tersebut secara profesional, independen dan terbuka.

3. Mendesak pimpinan kampus untuk melakukan evaluasi terhadap manajemen dan tata kelola kegiatan kemahasiswaan di lingkungan Unsri.

4. Mendesak Kemenristek Dikti untuk mengevaluasi pimpinan Unsri.

5. Dalam catatan publik peristiwa Unsri ini adalah pengulangan yang kesekian kalinya. Dengan demikian patut diduga Negara gagal hadir menunaikan tugas konstirusionalnya menjamin tidak akan terulang lagi peristiwa yang sama (guarantees of nonrecurrence). Untuk itu Presiden Jokowi patut mempertimbangkan untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja dunia pendidikan Indonesia.***

Maneger Nasution
Komisioner Komnas HAM⁠⁠⁠⁠

BERATNYA MEMERANKAN TOKOH BESAR



by Izzul Muslimin

Saat ikut menemani Mas David Chalik bertemu beberapa pengurus Takmir Mesjid Gedhe Kauman dan beberapa sesepuh di Kauman Yogyakarta, umumnya mereka memberi pesan agar sebagai aktor yang akan memerankan tokoh KH Ahmad Dahlan, hendaknya Mas David Chalik benar benar bisa memahami siapa KH Ahmad Dahlan dan bisa menjaga nama besar KHA Dahlan.
Memang tidak mudah memerankan tokoh besar seperti KHA Dahlan yang mempunyai pengaruh dan banyak pengikutnya. Dalam dunia perfilman sebenarnya seorang aktor dinyatakan berhasil ketika bisa mendalami dan memerankan figur sesuai dengan karakternya. Aktor tidak perlu menjadi figur yang diperankannya dalam kehidupan di luar film. Tapi saya bisa memahami ketika dalam hal memerankan tokoh besar dan berpengaruh memang ada tuntutan lebih di luar naskah yang muncul dari penonton. Kita pun tidak bisa melarang penonton berpersepsi demikian, meskipun sebenarnya itu bukan kewajiban seorang aktor untuk berbuat demikian.
Tapi khusus Mas David Chalik, saya sedikit optimis dia tidak akan mengecewakan apa yang menjadi harapan Bapak bapak Takmir. Saya agak kenal Mas David Chalik karena sebelumnya pernah bersama sama dalam kepengurusan di sebuah parpol. Kalau urusan ibadah dan semangat keberislaman, kayaknya Mas David lebih bagus dari saya. Semoga penglihatan saya tidak keliru.

Taati Perintah Allah



Taati Perintah Allah:
Nabi NUH A.s belum tahu banjir akan datang ketika ia membuat kapal & ditertawai kaumnya..
Nabi IBRAHIM A.s belum tahu akan tersedia domba ketika pisau nyaris memenggal buah hatinya..Nabi MUSA A.s belum tahu laut akan terbelah saat dia diperintah
memukulkan tongkatnya..

Nabi MUHAMMAD SAW pun belum tahu kalau Madinah adalah Kota Tersebarnya Ajaran
yang dibawanya saat beliau diperintahkan berhijrah..
Yang Mereka Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh pada perintah ALLAH SWT dan
tanpa berhenti Berharap yang Terbaik..
Ternyata dibalik ketidaktahuan kita, ALLAH telah menyiapkan SURPRISE saat kita menunaikan perintah-NYA..
Biasanya Tangan-tangan ALLAH Bekerja didetik-detik Terakhir dalam Usaha Hamba-Nya.
Yakin???

Selasa, 28 Maret 2017

Tim Advokat Peduli Ulama melaporkan Inul Daratista



Tim Advokat Peduli Ulama melaporkan Inul Daratista atas dugaan penistaan ulama pada komentar di postingan instagram.
Dahlia selaku tim gabungan Advokat Peduli Ulama mengaku harus mengumpulkan bukti terlebih dahulu untuk bisa melaporkan Inul.
"Dalam minggu ini, harus ada bukti yang harus kita siapkan semua," ujar Dahlia usai berkonsultasi dengan tim penyidik di Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya, Senin (27/3/2017).
Inul dilaporkan lantaran komentarnya di kolom komentar pada unggahan di instagram.
"Fitnah-fitnah yang ia buat dengan mengatakan 'sex skype' yang memakai sorban itu sudah menghina sekali," ujar Dahlia.
Tim Advokat Peduli Ulama melaporkan Inul Daratista dengan dugaan pelanggaran pasal 310 dan 311 KUHP serta UU ITE pasal 28.
Sebelumnya, komentar Inul pada unggahannya di instagram menimbulkan polemik. Bahkan muncul seruan boikot dengan hastag #BoikotInulDaratista.
Hal itu bermula saat Inul mengunggah fotonya bersama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Berfoto sama bpk gubernur beserta wagub dn jajarannya," tulisnya di Instagram, Minggu (26/3/2017) malam.
Sekilas, tidak ada yang salah dalam foto tersebut. Namun, sejumlah netizen yang tidak suka pada Ahok, melontarkan kalimat negatif.
Seperti tidak tahan padakomentar tersebut, Inul pun kemudian membalas dengan kalimat yang dianggap menyinggung pihak-pihak tertentu.
"Aku seh gak lihat beliau (Ahok) nyalonin lagi. Aku cuma bayangin yang pake surban bisa mojok ama wanita sambil main sex skype itu piyee ceritane bisa jadi panutan ???" tulisnya di Instagram yang disusul dengan kalimat bernada keras lainnya.

Bagaimana Pendapat Pendukung AHY Setelah Debat Ahok Anis di Mata Najwa



Zara Zettira : Saya bukan penggemar pak Anies Baswedan, Saya bahkan pendukung AHY Sylvi

Tapi melihat pak Anies berdampingan dan debat dengan BTP malam ini, saya harus mengakui KELAS pak Anies jauh di atas BTP, membuktikan bahwa kualitas MENTRI memang beda dgn kualitas Wakil Gubernur .
Agar diingat, BTP TIDAK PERNAH TERPILIH, ia hanya menggantikan Jokowi. Sedangkan pak Anies mentri yg dipilih oleh Presiden. Masalah pak Anies diganti, ya wajar aja , kabinet JKW mmg terkenal hobby RESHUFFLE kok 😄😄😄
Bedanya jelas sekali
1. Dari segi penampilan, nuwun sewu, rakyat mau cuek sah sah saja, tapi yg namanya pemimpin, itu ada tata kramanya sendiri, aturan, etika dan harus jadi panutan termasuk dalam cara berpakaian.
Kita bangsa Indonesia, bangsa timur, moderen tdk berarti melupakan jati diri sebagai bangsa.
2. dari segi kemampuan verbal. Nda perlu di bahas panjang, nyata bedanya orang yg menguasai Bahasa Indonesia yg baik dgn yang bahasanya bahasa pasar. Sekali lagi, rakyat boleh cuek tapi pemimpin? Pertanyaannya : apakah BTP mmg gayanya cuek atau sebetulnya ngga bisa berbahasa Indonesia yang baik dan benar yah?
3. Dari segi emosional. Ini yg dimaksud pak Anies dengan “STABIL” (kejiwaannya) cengengesan, garuk2 kepala, kadang meledak ledak memaki lepas kendali. Sy sarankan, tes ulang psikologi BTP. Sedangkan pak Anies, sindiran jleb nya dilakukan dengan gaya berkelakar (elegan) .
4. Kenapa BTP hanya bicara soal agama Islam sih? Pdhl kt semua tau agamanya bukan Islam. Apa dia malu sebut agama dan ajaran agamanya? Kok yg di sebut2 program marbot masjid, naik haji, pemugaran masjid aja? Sebut juga dong soal gereja dll agar menunjukkan beliau umat Kristen yg taat? Sedangkan pak Anies berkali2 menyatakan merangkul SEMUA , malah BTP fokus ya ke ayat2 Islam dan program untuk umat Islam doang
Aneh.
5. Pak Anies mengucapkan selamat nyepi, BTP nggak 😜
Sebagai pendukung AHY Sylvi saya pribadi MENGHARGAI penjelasan Pak Anies mengadopsi program2 AHY SYLVI tanpa malu malu, sebab demi kepentingan rakyat. 👍🏼
Pak Anies dari hari ke hari sepanjang Pilkada semakin Mantap.
BTP dari hari ke hari pilkada semakin keliatan ketidak siapannya dan gelisah nya. Banyak pertanyaan yg tdk dijawab sesuai pertanyaan host malam ini, tapi krn hostnya Najwa ya kita tau lah ngga di bahas sama Najwa hehehe
Masih banyak lagi.
Kesimpulannya malam ini, karena pilihan hanya ada no 2 dan 3, saya rasa jelas ngga usah nunggu debat pilkada lagi, tanggal 19 kita coblos Anies Sandi 👍🏼🇮🇩
Bukan karena muslim pilih muslim
Bukan karena BTP terdakwa
Bukan juga karena reklamasi…
Tapi karena jelas saat mereka bersanding dan debat di Acara Najwa malam ini, memang pak ANIES lebih mencerminkan sosok Gubernur, pemimpin Jakarta. Jakarta RUGI jika tidak memilih pak Anies….
Wass
zara zettira zr
Pendukung no 1

DILEMA AHOK DJAROT PUTARAN 2



By:Tengku Zulkifli Usman
*****
(1)
Coba anda ke Jakarta, apakah Masih terdengar suara yang mau pilih Ahok?
(2)
Riset terakhir menunjukkan elektabilitas Ahok hanya sisa 30% kurang, itupun sudah dipotong margin error
(3)
Untuk putaran 2, Ahok Djarot semakin merasa berat, sampai sampai Djarot harus pakai peci, meskipun gak kompak
(4)
Sampai sampai, PDIP ditengarai meminta bantuan Semua kepala daerah dari luar Jakarta utk bantu Ahok Djarot
(5)
Berita ini masih masih saya selidiki Dengan cermat akan kebenaran nya
(6)
Bagaimana gak panik, dana yang sudah habis untuk putaran 1 ratusan miliar Apalagi putaran 2, hanya data ini gak akan dibuka
(7)
Elektabilitas kecil, Hanya bisa didorong oleh uang besar, masak hanya di DKI,semua lembaga survei salah
(8)
Yang ditakutkan oleh tim Ahok Djarot jika pasangan ini benar benar kalah, bisa bisa pindah rumah ke rumah sakit sumber waras, karena mereka gak punya rencana kalah dan gak akan siap kalah
(9)
7 dari 10 warga DKI kalau ditanya pilih Siapa di putaran 2, jawabannya Anies Sandi atau nomor 3
(10)
Jadi, kalau hasil akhir nanti Ahok Djarot tetap menang,maka tidak ada logika lain yang tepat kecuali kecurangan besar besaran
(11)
Kecurangan yang rapi yang melibatkan elit tingkat tinggi, mulai dari luar negeri sampai Jokowi - Megawati
(12)
Karena teori politik manapun di dunia ini gak akan cocok untuk menjelaskan kemenangan Ahok Djarot di putaran 2 Pilkada DKI saat lawannya adalah Anies Sandi
(13)
Makanya, PR besar Anies Sandi dan timnya adalah, berani main kasar melawan mereka yang Super bar bar, Iwan bopeng itu hanya sampel, aslinya mereka adalah gurita dengan tentakel yang mematikan
(14)
Jangan lengah sedetikpun, jangan polos sebentar pun, jangan mengalah sejengkal pun, karena lawan kita bukan orang yang tau sopan santun

SMA Muhammadiyah Wakatobi di Tengah-tengah Keindahan Alam Wakatobi



Wakatobi merupakan kabupaten yang baru terbentuk di 2003. Wakatobi sendiri   merupakan singkatan dari 4 pulau utama tersebut, yakni Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko. Selain  4 pulau utama,ada untaian pulau kecil-kecil yang sangat cantik.
Untuk menuju Wakatobi anda membutuhkan waktu 20 menit dengan pesawat atau sehari semalam dengan kapal laut dari Kendari,  Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara.
Wakatobi memang ibarat surga di dunia, banyak yang mengatakan bahwa ini Taman laut terbaik di dunia. Kabupaten di Sulawesi Tenggara ini memiliki wilayah seluas 1,39 juta hektar dan 97 persennya adalah laut yang kaya akan biota. Soal kekayaan laut bawahnya ini, ada yang menarik. Daratan Wakatobi cuma ditinggali kurang dari 100 ribu penduduk, tapi alam bawah lautnya punya 750 spesies karang dari 850 spesies yang ada di dunia. Bandingkan dengan Laut merah di timur Mesir yang hanya memiliki 200 spesies, atau di Karibia hanya ada 70 spesies. Wakatobi benar-benar surga yang tercipta di dunia.
Tapi sayangnya di balik keindahan surga dunia ini, banyak penduduknya yang putus sekolah. Mereka belum menganggap penting pendidikan. Hal inilah yang mendorong Muhammadiyah untuk mendirikan lembaga pendidikan.Muhammadiyah Wakatobi ingin melanjutkan perjuangan dakwah KH.Ahmad Dahlan.
Saat awal berdiri di Tahun 2012, SMA Muhammadiyah 1 Wakatobi didirikan di kawasan daratan di Kelurahan Wandoka, Kecamatan Wangi-Wangi. Kecamatan Wangi-Wangi sendiri merupakan Ibu Kota Kabupaten Wakatobi.
Berjalan setahun, siswa disekolah ini  hampir habis, karena banyak anak tak mau masuk sekolah. Lalu sekolah ini  dipindahkan ke Desa Mola Bahari di kawasan Suku Bajo, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan dengan pertimbangan dari PDM bahwa masyarakat Suku Bajo sangat banyak yang putus sekolah di darat dengan alasan  mereka selalu diganggu oleh siswa dari darat.
“Waktu pertama berdiri sekolah ini menempati gedung rumah yang  hanya  berukuran 4×6, gedung ini dihibahkan oleh masyarakat lewat koordinasi PDM.  Salah satu aktornya adalah bunda Surni. Kepala sekolah  saat pendirian adalah Pak Ali Hasan hingga sampai saat ini.”, ujar syarif immawan aktifis Muhammadiyah Wakatobi yang juga pengajar di sekolah ini.
Di gedung yang seadanya dulu,  sekolah ini satu kali menamatkan, dan melalui kerja  ikhlas PDM sekolah ini mendapat Dana Alokasi Khusus  dari Pemda Wakatobi. Pemda Wakatobi Mengapresiasi kerja seluruh pejuang pendidikan PDM Wakatobi. Dan akhirnya berdirilah 5 lokal kelas dikawasan perairan.
Masyarakat Suku Bajo juga sangat senang dengan keberadaan sekolah Muhammadiyah ini, berbondong-bondong mereka menyekolahkan anaknya di SMA Muhammadiyah Wakatobi. Ini semua tak lepas dari pejuang-pejuang Muhammadiyah Wakatobi untuk mendekati masyarakat.
Untuk mobilisasi dari satu tempat ke tempat lainnya, anak-anak menggunakan perahu dan rakit.  Dengan segala keterbatasan, rasa bahagia itu selalu hadir diantara anak-anak yang sudah terbiasa akrab dengan air.
Di SMA Muhammadiyah Wakatobi anak-anak tak hanya belajar tentang ilmu umum dan agama, tapi juga belajar tentang ilmu kelautan. Tentang bagaimana memelihara laut, tentang bagaimana menghargai laut, tentang memanfaatkan sumber daya laut.
Saat ini SMA Muhammadiyah I Wakatobi yang dikomandani Pak Hasan memiliki 12 tenaga pengajar yang semuanya honorer. Banyak rintangan memang, untuk membesarkan sekolah Muhammadiyah di lautan, tapi tetap disyukuri dan dijalani demi mewujudkan Wakatobi berkemajuan. Anda tertarik ke Wakatobi? Keluarga Muhammadiyah Wakatobi siap menyambut dengan hangat (sumber: Sang Pencerah)

Dahnil: Timses yang Teriak Toleransi Sebetulnya Merusak Toleransi



Ini Cuitan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak tentang Toleransi yang diteriakkan para Timses Pilkada:

Manusia bodoh yang sekedar menggunakan toleransi sebagai diksi kosong kampanye. Namun, menebar kebencian kepada yang berbeda pendapat dan sikap.
Bagi manusia yg merawat sikap toleransi otentik. Toleransi itu bak darah yang mengalir lancar ditubuh, bila tersumbat maka sakit dan mati.
Dan, Sumbatan Darah toleransi itu bernama kampanye toleransi yang penuh tipu muslihat dan rente toleransi. Bukan, toleransi dari hati.
Manusia bodoh yang kampanye toleransi tapi menebar kebencian kepada yang berbeda pendapat, sama bodohnya dengan yang beragama tp merusak rumah ibadah.
Manusia-manusia anomali Adalah Timses yang kampanye toleransi berlaku merusak Makna Toleransi. Beragama berlaku merusak Agama itu sendiri.

ANDA BERNIAT CURANG DALAM PILKADA DKI JAKARTA ??? (Sebaiknya Berpikir Dahulu)



Tawaran ratusan ribu atau jutaan datang buat anda. Agar anda mau menjadi pemilih 'siluman' atau 'pemilih ganda'. 
Krn anda tergiur demi rupiah karena kesulitan ekonomi atau alasan lain. Namun tahukah anda bahwa :
Bagi yang menggunakan KTP Ganda anda akan dikenakan Pasal 263 Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pemalsuan dokumen, termasuk yang menyuruh dan menggunakan dokumen palsu dengan hukuman maksimal 6 Tahun penjara.
Selain itu ada UU NO 12 Tahun 2008 Pasal 115, UU Nomor 10 tahun 2016 tentang pelanggaran pilkada, pemilih ganda atau orang yang menggunakan identitas palsu terancam hukuman pidana penjara, Dalam Pasal 17b disebutkan paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 108 (seratus delapan) bulan dan denda paling sedikit Rp. 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) dan paling banyak Rp. 108.000.000,00 (seratus delapan juta rupiah)
👉🏼 Sebut saja Darwis, terdakwa pencoblos ganda pada Pilkada 2017 divonis 36 bulan (3 tahun) penjara dan denda sebesar Rp 36 juta subsidair 1 bulan kurungan.
Bapak dan Ibu sekalian warga Jakarta, bila anda dibayar untuk menjadi pemilih ganda atau menggunakan KTP aspal, sebaiknya urungkan niat anda karena hukuman sedang mengintai anda.
Pikirkan anak-istri/suami, orang tua, kakek-nenek anda yang menunggu dirumah, jangan buat susah mereka karena anda dipenjara.
🇮� Salam Pribumi
Salam Pribumi......
Info ini disampaikan oleh:
Tim Media Center Gerakan Pribumi Indonesia
(GEPRINDO)