Sabtu, 25 Maret 2017

Ruhul Jihad Melandasi Aksi Kokam Kawal KPK



Pasukan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) bergerak dari kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat menuju gedung KPK, Jalan Persada Kuningan, Jakarta Selatan (Jumat, 24/3/2017) pkl 08.00 WIB.

Mengendarai 10 bus, lebih dari 10 mobil pribadi yang dipandu sebuah mobil komando, mereka tiba di gedung anti rasuah tersebut setengah jam kemudian.

"Kami awalnya bermaksud long march, berjalan kaki. Tapi khawatir macet, yang bisa merepotkan warga Jakarta, akhirnya kami putuskan naik mobil," jelas Komando Kokam PP Pemuda Muhammadiyah, Mashuri Masyhuda.

Lebih dari 800 personel Kokam tersebut berasal dari berbagai daerah. Seperti Jambi, Lampung, Pontianak, Banjarmasin, Bali, dan tentunya dari daerah-daerah di Pulau Jawa.

"Mereka menyewa bus dan naik mobil pribadi, termasuk dari Banyuwangi ujung Pulau Jawa menyewa bus. Kalau dari luar Jawa, naik pesawat. Kecuali Lampung," sambung Mashuri.

Pemuda Muhammadiyah selama ini memang konsen terhadap isu-isu korupsi. Selain menginisiasi gerakan Berjamaah Melawan Korupsi, Pemuda Muhammadiyah juga mendirikan Madrasah Anti Korupsi di berbagai daerah.

Aksi #KawalKPKBerani yang digelar hari ini merupakan reaksi atas terungkapnya mega skandal korupsi proyek pengadaan berbasis elektronik. Masyarakat Indonesia geram, terutama aktivis anti korupsi seperti Pemuda Muhammadiyah.

Bagaimana tidak, hampir separuh dari proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut diduga kuat jadi bancakan politikus Senayan, pejabat Kemendagri, para pengusaha pemenang proyek tersebut. Bahkan dalam dakwaan dua terdakwa pejabat Kemendagri, Irman dan Sugiharto, terungkap nama-nama besar yang diduga punya peran kuat dalam proyek yang merugikan negara sebesar Rp 2,3 triliun tersebut.

Melihat hal tersebut, Panglima Tertinggi Kokam yang juga Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak tergerak untuk melakukan aksi memberikan dukungan kepada KPK untuk mengusut tuntas megaskandal tersebut.

"Kami mengetuk ruhul ikhlas dan ruhul jihad sahabat Pemuda Muhammadiyah dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) seluruh Indonesia. Mari bergabung aksi #KawalKPKBerani," ujar Dahnil lewat pesan singkat yang dipancarluaskannya sekitar enam hari lalu, yang juga diterima Redaksi.

Sesampainya iring-iringan bus dan mobil tersebut di gedung "Merah Putih" tersebut, hampir seribu anggota Kokam menggelar apel. Dahnil menjadi inspektur upacara.

Pasca apel, baru kemudian mereka menggelar mimbar bebas. Perwakilan dari berbagai daerah berorasi menyampaikan dukungan kepada KPK untuk mengusut tuntas kasus korupsi. Tuntutan memerangi korupsi tak hanya disampaikan lewat orasi, tapi juga melalui musik.

Komandan Kokam Jawa Tengah, Ismail, menegaskan pihaknya siap berjihad melawan korupsi. "Kami punya semangat ruhul jihad. Termasuk jihad melawan korupsi. Ingat, negeri ini hancur karena korupsi," jelasnya.  Karena itu mereka dengan senang hati ikut dalam gerakan #KawalKPKBerani tersebut. "Kami biaya sendiri. Ini semangat ruhul ikhlas," sambungnya.

Sementara seniman Pemuda Muhammadiyah, Ahmad Fanani, membawakan lagu-lagu anti korupsi yang dia ciptakan sendiri. Lengkap dengan semua alat musiknya.

"Satu kata lawan, mundur kita pantang, sampai semua koruptor busuk kita kandangkan," begitu penggalan lirik lagu dengan judul "Anti-K Anthem (Satu Kawa Lawan)" yang dinyanyikan Fanani. Anggota Pasukan Kokam lainnya turut bernyanyi bersama sambil bertepuk tangan.

Pada kesempatan itu, Kokam memberikan pataka #KokamBerani kepada kepada Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) KPK Sujanarko.

Sambil berorasi dan menyanyikan lagu-lagu anti korupsi, sebanyak 20 anggota Kokam menemui pimpinan KPK. Perwakilan Kokam yang dipimpin langsung oleh Dahnil tersebut diterima oleh Wakil Ketua Basaria Panjaitan.

Mereka menyampaikan dukungan, tuntutan, sekaligus menagih janji kepada KPK. Mendukung KPK menolak revisi UU KPK, menuntut penuntasan kasus korupsi E-KTP, dan menagih janji pengusutan dugaan suap Rp. 100 juta Densus 88 Kepolisian RI terhadap Suratmi terkait kematian suaminya, Siyono.

Basaria Panjaitan menegaskan pihaknya akan memenuhi tiga tuntutan tersebut. "Karena tidak ada kata takut untuk KPK," jelas Basaria.

Terkait kasus Siyono, KPK sudah bersurat secara formal kepada PPATK untuk mengetahui darimana asal uang tersebut. Namun sampai hari ini belum ada jawaban. "Jadi kita tunggu itu," ungkap Pati Polri dengan pangkat Irjen ini.

Sekitar pukul 11.45 Wib, Dahnil bersama perwakilan Kokam lainnya keluar gedung KPK disertai Basaria. Di teras gedung tersebut, Basaria dihadiahi pataka #KokamBerani. Massa Kokam seketika berteriak Allahu Akbar begitu pataka tersebut diterima satu-satunya pimpina KPK perempuan tersebut.

Saat bersamaan, massa Kokam lainnya juga bersiap-siap untuk mendirikan shalat Jumat. Mereka mengambil air wudhu. Selain disiapkan pihak KPK, Kokam sendiri juga menyediakan sendiri 1 truk tangki air wudhu.

Tak hanya Kokam, seluruh pegawai KPK yang beragama Islam juga turut bersama shalat Jumat yang diimami Muhammad Irsyad dan Abrar Aziz sebagai khatib. Termasuk Ketua Wadah Pegawai KPK Novel Baswedan.

Yang menarik, saat khatib naik mimbar, kotak amal juga dijalankan. Informasi yang diperoleh, terkumpul dana sebesar Rp 4 juta. Uang tersebut akan diberikan kepada petani Karawang yang saat ini sedang berjuang menuntut keadilan di Jakarta.

Sebagian dari petani yang ditampung Muhammadiyah di Masjid Al Istiqomah Wa Hayatuddin, Jalan Mas Mansyur, Tanah Abang, juga turut dalam aksi bersama Kokam.

Usai shalat Jumat, Novel diberi kesempatan menyampaikan sambutan. Dia mengapresiasi dukungan yang diberikan Kokam tersebut kepada pihaknya dalam memberantas korupsi. Dahnil kemudian menyematkan baret merah Kokam kepada Novel dan Direktur Gratifikasi KPK, Giri Suprapdiono, sebagai simbol keberanian, dan sekaligus mengakhir aksi #AksiKawalBeraniKPK tersebut.

Sebelum massa Kokam kembali, sekitar pukul 13.00 Wib, tim CPL (Clean, Pray and Love) Pemuda Muhammadiyah terlebih dahulu membersihkan halaman gedung KPK.

Dahnil sangat gembira melihat militansi anggota Kokam. Apalagi diketahui anggota Kokam dari berbagai daerah tersebut urunan untuk membiayai perjalanan panjang untuk menyuarakan perang melawan korupsi dan sekaligus dukungan kepada KPK.

"Hari Ini adalah hari yang bersejarah. Sahabat Kokam Pemuda Muhammadiyah sekali lagi membuktikan makna ruhul ikhlas dan ruhul jihad, maju dengan berani membela kebenaran melawan kemungkaran," kata Dahnil lewat pesan singkat, yang disebarnya petang tadi, yang juga diterima Redaksi.

"Semoga sahabat semua kembali ke rumah dalam keadaan sehat dan Tetap bisa bergembira dengan keluarga. Mari sahabat terus tebar kebaikan dan kegembiraan dalam Islam. Sekali Kokam tetap Kokam. Satu Kokam yang tersakiti artinya menyakiti semua kader Kokam," demikian Dahnil.(sumber: RMOL.co)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar