Minggu, 26 Maret 2017

Muslimat NU Fokus Tanggulangi Kemiskinan di Pedesaan


Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) akan fokus menangani kemiskinan di wilayah pedesaan. Perbedaan jumlah masyarakat miskin yang tinggal di pedesaan dengan perkotaan sangat tinggi.
Hal itu disampaikan Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Paranwansa, di Hotel Lor In Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (25/3). “Warga miskin di desa dua kali lipat dari jumlah warga miskin di kota dan jujur saya sampaikan kebanyakan adalah warga NU,” kata Khofifah seperti dikutip Okezone.com.
Khofifah menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada September 2016 angka kemiskinan di kota mencapai 7,73 persen dan di desa 13,96 persen. Perbandingan ini tidak banyak berubah dibandingkan September 2015 di mana kemiskinan di kota mencapai 8,22 persen dan di desa 14,09 persen.
Sedangkan pada Maret 2016, lanjut dia, disparitas kemiskinan masyarakat kota dan desa pun masih berbeda hampir dua kali lipat. Kemiskinan di kota mencapai 7,79 persen dan di pedesaan mencapai 14,11 persen.
Khofifah mengatakan, hampir semua desa memiliki produk khas unggulan. Namun, karena minimnya modal, pengetahuan dan pendampingan menjadikan produk tersebut tidak dapat berkembang dan memiliki nilai jual yang rendah sehingga profit yang dihasilkan pun sangat kecil.
“Mata pencaharian masyarakat desa mayoritas adalah pertanian. Konsep ‘petik, olah, kemas, jual’ menurut saya sangat relevan untuk meningkatkan nilai jual produk sekaligus memberdayakan masyarakat desa,” ujarnya.
Oleh karena itu, perlu pendampingan secara berkelanjutan dalam upaya mengentaskan masyarakat miskin pedesaan. Saat ini, Muslimat NU aktif membangun kerjasama dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta agar seluruh program terlaksana dengan baik (sumber: okezone, suara merdeka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar