ZIYAD FALAHI
Sungguh aneh tapi nyata, Bursa Elektabilitas survey Pilkada DKI putaran kedua sepi sekali. terlebih jika dibandingkan gemerlap survey Pilkada putaran pertama. Bagi para pecinta lembaga survey, barang tentu ini adalah kabar yang kurang mengenakkan.
Sejak KPU merilis dua paslon, Anies-Sandi dan Ahok-djarot lolos ke putaran kedua, hanya lingkaran survey indonesia yang terlihat mengumumkan surveynya. Berdasarkan survey LSI bulan maret 2017, Anies Sandi dinyatakan unggul selisih sembilan persen.
Seperti kita tahu, puluhan lembaga survey di indonesia sangat intens melakukan survey. Rata Rata dalam satu bulan, apalagi saat event pemilu, lebih dari sepuluh lembaga survey berlomba lomba mengumumkan surveynya. Uniknya, sejak Maret 2017 hanya LSI yang diberitakan, dimana yang lain?
Tak ayal, ini adalah misteri yang menimbulkan banyak spekulasi. Barangkali lembaga survey telah melakukan survey, namun hasilnya tidak sesuai harapan sponsor. Jika ini yang terjadi wajar, karena Pada pilpres 2014 lalu banyak lembaga survey tidak mengumumkan surveynya disaat prabowo unggul. Atau yang kedua bisa jadi, lembaga survey memang tidak melakukan survey karena tidak mendapat sponsor. Jika ini yang terjadi, maka terlihat salah satu paslon sedang berhemat anggaran. (fb Ma'mun Morod Al-Barbasy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar