Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan dalam menyongsong bulan suci Ramadhan hendaknya umat islam tidak menjadikan bulan Ramadhan sebagai rutinitas semata, namun dapat menjadikan bulan Ramadhan sebagai spirit dalam mengolah ruhani tahunan yang spiritualistik, tetapi juga dinamis.
“Apasih spiritualistik itu ? Yakni nilai-nilai keshalihan yang menghidupkan hati setiap muslim, menjadikan hati yang selalu dekat kepada Allah, kebenaran, kebaikan dan hati yang selalu terikat kepada nilai-nilai luhur,” ucap Haedar, Senin (15/5).
Di dalam bulan suci Ramadhan Ramadhan umat islam, lanjut Haedar juga harus menggerakkan pikiran, dan amal perbuatan yang lebih sholeh lagi. “Untuk itu umat islam perlu mengkaji, dan membaca, dan ini bagian dari kemajuan umat islam, tidak boleh di bulan Ramadhan kita malah jadi malas berpikir dan malas membaca, harus ada pembaharuan amal,” imbuh Haedar.
Harus ada gerakan amal yang bukan hanya sekedar karitatif, tetapi juga mendorong umat islam untuk berkeunggulan dibidang ekonomi, niaga, dan pelayanana sosial kesehatan di berbagai praksis dari transformasi spiritual, amal, dan intelektual.
“Maka Ramadhan harus betul-betul menjadi bulan perubahan bagi umat muslim, sehingga Ramadhan satu dengan yang lain ada kemajuan yang menjadi berarti,” tutur Haedar.
Haedar juga berpesan agar warga Muhammadiyah harus lebih dinamis dalam memanfaatkan bulan Ramadhan, karena tradisi besar Muhammadiyah yaitu tradisi spiritual yang melahirkan keshalehan individual dan sosial.
“Tradisi Muhammadiyah itu tradisi berpikir, berpikir yang berkemajuan, dan trasdisi Muhammadiyah itu tradisi amal sholeh yang melahirkan berbagai macam amal usaha yang membawa keunggulan umat,” tutur Haedar.
Pada bulan Ramadhan itu juga, umat islam dapat mengasah hubungan sosial dengan tetangga dan masyarakat luas untuk membawa nilai-nilai rahmatan lil’alamin. Tentu bagi mereka yang non islam pun terang Haedar harus menjadi bagian dari semangat islam yang rahmatan lil' alamin, yakni dengan menimbulkan tolenrasi, menumbuhkan rasa hidup bersama dalam perbedaan, persaudaraan kebangsaan untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
“Bulan Ramadhan juga saatnya umat islam menyayangi, mencintai, dan memberi kebajikan untuk umat yang lain,” pungkas Haedar. (muhammadiyah.or.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar