Federasi Bola Basket Dunia (FIBA) bersedia mengubah peraturan seputar penggunaan pelindung kepala di ajang bola basket profesional. Oleh karena itu, hijab atau yarmulke juga tidak akan dilarang penggunaannya dalam sebuah pertandingan.
Sejatinya pelindung kepala, hijab dan yarmulke tidak bolehkan digunakan karena dapat mengganggu jalannya pertandingan. Namun, peraturan itu tidak bisa dipertahankan karena banyak negara anggota FIBA yang memiliki gaya berbusana berbeda.
Proposal untuk merevisi aturan penggunaan pelindung kepala, termasuk hijab dan yarmulke sudah diajukan pada Rabu 3 Mei waktu setempat. Namun, persetujuan perubahan itu baru bisa diketahui lewat kongres FIBA yang bakal digelar pada Kamis 4 Mei waktu setempat.Sejatinya pelindung kepala, hijab dan yarmulke tidak bolehkan digunakan karena dapat mengganggu jalannya pertandingan. Namun, peraturan itu tidak bisa dipertahankan karena banyak negara anggota FIBA yang memiliki gaya berbusana berbeda.
Aturan baru ini muncul karena ada fakta gaya berbusana tradisional beberapa negara yang mengharuskan menutup bagian kepala atau seluruh tubuh. Ini menjadi bermasalah karena karena bentuknya berbeda dengan peraturan FIBA yang membahas penggunaan pelindung kepala," tulis sebuah pernyataan dalam situs FIBA.
Apabila peraturan baru sudah disetujui, berbagai pelindung kepala yang digunakan harus sesuai syarat yang ditetapkan FIBA. Misalnya, tidak menutup sebagian besar wilayah wajah, tidak membahayakan pemain yang menggunakan maupun lawan bermain, serta panjangnya tidak menyentuh permukaan.
Perubahan aturan ini tak lepas dari adanya kampanye penggunaan hijab di media sosial lebih dari dua tahun yang lalu. Salah satu bentuk kampanye itu adalah membuat petisi yang berhasil mengumpulkan lebih dari 137 tanda tangan. (aljazeera)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar