Rabu, 26 April 2017

Menlu RI: Muhammadiyah Berperan Besar Menyebarkan Islam yang Damai dan Rahmatan Lil Alamin


YOGYAKARTA,- Menteri Luar Negeri Republik Indonesi Retno L Marsudi menilai Muhammadiyah memiliki peran yang besar dalam menyebarkan pesan bahwa Islam adalah agama yang damai dan rahmatan lil alamin. Penulaian ini, ia sampaikan dalam Pidato Milad Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)ke-36 di Gedung Ar Fahruddin B Lt 5, Selasa (25/4).

Penilaian yang sama, menurut  Retno L Marsudi, juga disampaikan oleh Presiden Jokowi, Hal tersebut disampaika Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan Wakil Presiden AS Mike Pence, terkait penanganan radikalisme yang menurutnya tetap harus disikapi dengan menyeimbangkan pendekatan soft.
"Kemanapun Presiden pergi ia selalu mengatakan bahwa kami selalu dibantu oleh dua organisasi Muslim terbesar, Muhamammadiyah dan NU. Pemerintah tidak bisa berbuat sendiri dalam menyebarkan pesan Islam yang rahmatan lil alamin tanpa bermitra dengan Muhammadiyah dan juga NU,” tegas Menlu Retno L Marsudi.
Dalam kesempatan tersebut, Retno juga membeberkan beberapa hal seputar kebijakan luar negeri yang menurutnya tidak bisa dibuat tanpa memperhatikan dua hal. Pertama, bahwa kebijakan luar negeri Indonesia tidak boleh berjarak dengan kondisi rakyat secara domestik dan kedua sebagai wujud dari kontribusi Indonesia terhadap dunia Internasional.
Hal tersebut tercermin dalam 4 prioritas kebijakan luar negeri di era Presiden Jokowi. Yaitu menjaga keutuhan NKRI, Perlindungan WNI di Luar Negeri, Diplomasi Ekonomi, dan peran Indonesia di ranah regional dan global. Di ranah Global sendiri Indonesia terus mengupakayan keterlibatannya dalam hal mewujudkan  kesejahteraan dan juga perdamaian. Dalam point ini, Indonesia memiliki 2 potensi sebagai bridging role untuk menyelesaikan konflik yang ada di negara-negara tetangga seperti yang terjadi di Rakhine State beberapa waktu lalu.
“Indonesia memiliki dua potensi yaitu bahwa wajah damai yang dimiliki Indonesia membuat keterlibatan atau involvement yang diberikan tidak menyebabkan negara-negara lain merasa terancam. Kedua, wajah pluralism dan toleransi yang dibangun di Indonesia,” papar Menlu Retno (bpp).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar