Selasa, 18 April 2017

Presiden,Taipan, dan Tokoh Agama.



Catatan Dahnil Anzar Simanjuntak (Lanjutan). Terkait dengan pertemuan beberapa tokoh Islam dengan Presiden Joko Widodo, pada tanggal 17/04/2017 yang lalu.
Ada satu Hal yang belum saya ceritakan kepada Publik, terkait dengan satu hal permintaan Pak Presiden Joko Widodo kepada para tokoh Agama dan Ormas Islam, Yakni permintaan Bagaimana bila Presiden akan paksa Taipan untuk bekerja sama dengan ormas-ormas Islam?
Hal Ini awalnya tidak ingin saya ceritakan karena untuk menghindarkan tafsir yang berbeda, dan tuduhan kepada Ulama yang hadir, namun karena Saudara Yusuf Mansur telah menyampaikan kepada Publik https://m.kumparan.com/…/jokowi-akan-paksa-taipan-kerja-sam… agar terang dan jelas.
Maka, saya Akan menyampaikan secara lengkap. Ketika Pak Jokowi menyampaikan bagaimana bila beliau memaksa para taipan bekerjasama Kemitraan dengan tokoh-tokoh Islam dan Ormas Islam.
Dalama catatan saya, Ada 5 orang tokoh yang bicara dalam pertemuan tersebut, salah satunya adalah saya, dari beberapa tokoh itu mengatakan tidak keberatan bekerjasama dengan Taipan, karena bekerjasama bisa dengan siapa saja untuk memperbaiki Indonesia dan memperkecil kesenjangan. Ada Juga salah satu tokoh yang menyampaikan, tidak ada masalah Kemitraan dengan taipan, yang jadi masalah adalah kapan direalisasikan.
Saya adalah orang keempat yang berbicara, dan menyampaikan beberapa Hal yang Sudah saya sampaikan kepada Publik kemarin, nah, terkait dengan Kemitraan dan kerjasama dengan Taipan, saya menjawab " Pak Presiden, Kami di Muhammadiyah diajarkan untuk bekerjasama dengan siapa saja, apapun agamanya dan etnisnya, tidak ada masalah selama itu untuk kemaslahatan peradaban. Nah, termasuk bekerjasama dengan Taipan, namun, Taipan yang mana dulu yang Bapak maksud?. Bila Taipan tersebut, adalah Taipan-taipan yang merusak lingkungan dalam kegiatan usahanya, dan Taipan yang sikap dan lakunya tidak compatible dengan suasana kebatinan umat Islam, maka Kami dari Pemuda Muhammadiyah tidak ikutan, tidak bersedia, Pak Presiden" Mohon maaf sebelumnya Pak.
Pak Jokowi sempat menyampaikan, "oh...saya Kira semuanya Sudah setuju ternyata ada yang tidak setuju, atau setuju dengan syarat. Apa tadi syaratnya Mas Dahnil?." Kemudian Pak Menteri Agama menjelaskan ulang.
Saya menangkap Pesan, Presiden Joko Widodo ingin mempersatukan dan mempersempit kesenjangan Ekonomi melalui ormas-ormas Islam, dan saya sangat menghargai upaya Pak Joko Widodo tersebut. Namun, agaknya Pemuda Muhammadiyah pun harus bersikap, Kami Akan dengan senang hati berkenan bekerjasama dengan siapa saja, dimana saja, agama dan rasnya apapun, tapi Kami berkeberatan bekerjasama dengan mereka-mereka yang merusak lingkungan hidup dan memperhinakan Kemanusiaan, Islam maupun umat Islam.
Salam
Dahnil Anzar Simanjuntak
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar