Sabtu, 01 April 2017

Belanda Membangun Kembali Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh untuk Merebut Hati Rakyat Aceh, Bagaimana Pembangunan Masjid Lainnya Oleh Orang Kafir


Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh. Dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda pada 1612, sejak dulu masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga menjadi Pusat Pendidikan Ilmu Agama, Politik, Hukum, Kenegaraan dan Kebudayaan. 
Pada masa itu banyak pelajar dari Arab, Turki, India dan Parsi yang datang ke Aceh untuk menuntut ilmu agama. 
Pada masa Perang Aceh dengan Belanda pada 1873, masjid ini menjadi Markas Pertahanan Rakyat Aceh yang sayangnya berhasil direbut dan dibakar habis oleh Belanda. 
Untuk merebut hati rakyat Aceh, Belanda lalu membangun kembali masjid ini dan meresmikannya pada 9 Oktober 1879 pada masa kekuasaan Sultan Muhammad Daudsyah. 
Selama 115 tahun kemudian, masjid ini telah mengalami 6x renovasi dan perluasan. Memiliki 7 kubah, 4 menara dan 1 menara induk, dengan lantai marmer buatan Italia dan luas 4760 m2 dan bisa menampung 9000 jemaah, masjid ini menjadi salah satu warisan sejarah yang sangat penting bagi rakyat Aceh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar