Kamis, 06 April 2017

Mantan Ketua DPR RI Marzuki Ali Prihatin Kondisi DPR dan DPD, Ini Twitannya



Mantan Ketua DPR RI Marzuki Ali dalam twitannya, Kamis (6/4/2017) prihatin atas kondisi Lembaga Tinggi Negara saat ini. Ini twitan lengkapnya:

1.   Periode 2014-2019 kita dipertontonkan perebutan kekuasaan pimpinan di Lembaga Legislatif, DPR, DPD, wajah demokrasi yg memalukan.
2.   Dimulai dg koalisi Merah putih yang menguasai DPR sebagai lanjutan dari kontestasi pilpres yang tidak tuntas hasrat kekuasaannya.
3.   Secara perlahan dan pasti koalisi merah putih bisa ditaklukkan terlepas caranya, Apakah dengan abuse of power atau politik pecah belah.
4.   DPR sempat terbelah, sehingga tidak dapat melaksanakan tugasnya, akhirnya terjadi kompromi, ditambah jabatan2 komisi. Bagi2 kekuasaan.
5.   Dengan terbelahnya KMP, KIH menguasai DPR, sekarang akan ditambah lagi jumlah pimpinan, yang mjd persoalan tambah 1 mjd genap.
6.   Tdk lazim pimpinan genap, namun akal sehat sudah diabaikan, seolah tdk ada sesuatu yg diputuskan di pimpinan DPR, shg genappun tdk msalah.
7.   Pdhal di pimpinan DPR perlu juga pengambilan keputusan dalam hal2 tertentu, shg jumlah pimp genap sangat tdk masuk akal.
8.   Demi syahwat kekuasaan, jumlah pimpinan bukan lagi 5, bisa saja mjd 7, kalau perlu semua saja dikasih jatah pimpinan.
9.   Semakin menunjukkan tidak ada marwah sama sekali pimpinan DPR, uang negara semakin banyak diperlukan utk membiayai pimpinan.
10.            Belum selesai urusan pimpinan, terjadi lah kasus yang memalukan, papĂ  minta saham. Terpaksa lengser dg schenario yg cantik.
11.            Dg keputusan MK, semakin memperkokoh langkah schenario utk membersihkan kasus papa minta saham. Walaupun secara etika tdk terbantahkan.
12.            Apapun ceritanya bisa masuk kembali mjd PImp DPR, dipastikan masuk MURI krn dipastikan tdk akan terjadi lagi di masa yad.
13.            Dampak tambahan pimp DPR, maka pimp MPR juga Akan bertambah. Siap2 sekjen DPR/MPR memperpanjang meja kursi pimpinan dewan.
14.            Bukan saja meja kursi, tapi juga mobil dinas, rumah dinas, dana operational, jatah kunjungan ke LN dsbnya dsbnya.
15.            Hasrat kekuasaan rupanya juga diikuti oleh DPD, tidak lagi memperhatikan etika moral, jabatan 5 th dirobah mjd 2,5 th.
16.            Sidang yang kisruh, dipertontonkan dimuka publik, tanpa malu sama sekali.
17.            Dilalahnya keputusan tsb dibatalkan oleh MA, tapi sekali lagi kekuasaan politik seolah mjd kebanggaan shg apapun tdk dipandang lagi.
18.            Rupanya di MA sdh tdk menunjukkan Lembaga yang menjadi ujung tombak para pencari keadilan. Krn politik pun sdh masuk ke ranah peradilan.
19.            Pertontonan demi pertontonkan yang membuat kita miris, mau dibawa kemana bangsa ini dibawa.
20.            Kesimpulan saya, kita belum siap berdemokrasi, perlu dipertimbangkan kembali dulu ke UUD45 asli, untuk ditata ulang dg lebih jernih.

21.            Semoga Allah masih melindungi bangsa ini, semoga Allah belum bosan melihat tingkah laku pimpinan kita saat ini. NKRI masih berdiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar