Senin, 19 Juni 2017

Garuda Nyaris Tabrakan dengan Sriwijaya Air di Bandara Soeta



Beredar kabar melalui grup WhatsApp, Twitter, dan Facebook bahwa pesawat udara Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA 425 dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengakreng, Tangerang, Banten atau Jakarta sempat akan bertabrakan dengan pesawat lainnya.
Peristiwa tersebut terjadi saat pesawat udara Garuda Indonesia akan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu (18/6/2017) malam.
Seperti yang dituliskan oleh seorang penumpang Garuda melalui pesannya, Louisa Tuhatu, bahwa saat pesawat udara tersebut akan landing (mendarat), tiba-tiba pilot membatalkan pendaratan.
View image on TwitterView image on Twitter
Membaca pengalaman mencekam penumpang pesawat yang nyaris tabrakan di bandara Cengkareng
Padahal, saat itu roda pesawat udara keluar.
Menanggapi kabar tersebut, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau  AirNavIndonesia membenarkan adanya kejadian pesawat Garuda Indonesia yang tidak jadi mendarat (go around) di Bandara Soekarno-Hatta itu.
Corporate Secretary  AirNav Indonesia, Didiet KS Radityo mengatakan, go around pesawat udara bernomor penerbangan GA 425 terjadi pada saat ingin melakukan pendaratan di landasan pacu 25R Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Go around, kata Didiet, terjadi pada pukul 22.16.
"Benar ada go around pada jam 15.16 UTC atau jam 22.16 WIB. Go around dilakukan demi menjaga keselamatan penerbangan karena di landasan pacu masih ada pesawat Sriwijaya SJ580 rute Jakarta-Makassar yang harusnya take off tapi kemudian batal karena alasan teknikal," ujar Didiet, dalam keterangannya, Senin (19/6/2017).
Didiet menjelaskan, pesawat udara bernomor penerbangan GA 425 sebelumnya telah mendapat jadwal untuk mendarat di landasan pacu 25R setelah pesawat SJ580 lepas landas.

Kemudian, tower Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah memberikan take-off clearence kepada SJ580 untuk lepas landas, pesawat kemudian rolling tetapi lamban, sampai akhirnya pilot menyatakan mereka berhenti dan tidak jadi lepas landas.
Saat itu pesawat GA 425 sudah ada dalam posisi untuk mendarat.
"Menyadari hal itu, controller kemudian memberikan go around kepada GA425 dengan alasan keselamatan," terang dia.
Proses Go Around dalam kejadian ini, merupakan tindakan yang harus dilakukan untuk alasan keselamatan.
Saat ini, kata dia,  Airnav Indonesia sedang menganalisis detail kejadian lebih lanjut.
Dalam hal ini Pihak  AirNav menyampaikan terima kasih kepada pilot GA 425 yang cekatan merespon instruksi Go Around yang disampaikan ATC.
Ini merupakan kejadian kali kedua, setelah sebelumnya pada 11 April 2017 pesawat Boeing 777 milik  Garuda Indonesia mengalami kejadian yang sama saat akan mendarat.
Saat itu, pesawat yang terbang dari Jeddah tersebut melakukan go around menjelang mendarat karena di landasan pacu terdapat pesawat lain yakni Sriwijaya Air.(sumber: tribunenews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar