Senin, 05 Juni 2017

Puluhan Pemandu Biro Travel Umrah dan Haji Dilatih Layak Kerja



Sebanyak 40 pemandu tur yang bekerja di biro travel haji dan umroh, terpilih untuk mendapatkan pelatihan dan lisensi kelayakan kerja dari Asosiasi Muslim Pengusaha Haji dan Umroh Indonesia (Amphuri) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, 14 Juni ini. Ketua Amphuri Jateng-DIY, Endro Dwi Cahyono mengatakan, pemberian pelatihan kepada pemandu tur dari penyedia jasa yang terdaftar sebagai anggota Amphuri ini untuk meningkatkan kompetensi mereka. Dengan harapan pelayanan kepada konsumen atau jamaah bisa makin baik.
Menurutnya dengan adanya lisensi kepada tour leader, hal ini mampu menjadi penegas antara penyedia jasa travel yang legal dengan abal-abal. Pria asal Pati ini menambahkan saat ini banyak penipuan dari biro travel haji dan umroh yang meresahkan di Jateng dan DIY.
“Sebagai tindak lanjut membentuk posko pengaduan penipuan layanan biro travel haji dan umroh, Amphuri Jateng-DIY ingin meningkatkan kualitas pelayanan anggota melalui pelatihan para tour leader-nya yang akan diselenggarakan 14 Juni mendatang di Semarang. Kami ingin jamaah yang sudah mempercayakan perjalanan ibadahnya ke tanah suci lebih terjamin dalam keberangkatan maupun pelayanan saat di bandara hingga kembali pulang,” ujar Endro, Minggu (4/6).
Kegiatan ini, lanjutnya, merupakan yang pertama dilakukan dan melibatkan 16 biro travel anggota Amphuri yang ada di Jateng dan DIY. Pemandu tur dipandang masih membutuhkan pelatihan. Karena juga masih ada yang kurang menguasai dasar-dasar dalam penanganan jamaah.
“Dalam pelaksanaan pendampingan jamaah beberapa kali memang tour leader masih belum optimal dalam pelayanan. Sehingga ada beberapa hal yang membuat jamaah beribadah tidak secara khusuk. Semisal jamaah harus kehilangan barang karena disita petugas bandara seperti membawa parfum di ransel yang dibawa masuk dengan isi melebihi batas. Hal kecil semacam ini harus bisa diantisipasi tour leader, sebab hal itu diperbolehkan jika dimasukkan di bagasi pesawat. Seorang tour leader juga dituntut sigap melayani jamaah yang memiliki karakter dan usia yang bermacam-macam. Apalagi mengenai penanganan jamaah yang sakit. Sebab kebanyakan peserta haji dan umroh merupakan mereka yang berusia lanjut,” papar Endro.
Dalam pelatihan, para pemandu tur akan mendapat materi dari Direktur Yayasan Almadina, KH M Afandi, terkait pelayanan perjalanan spesifik mengenai travel haji dan umroh. Selain itu mereka juga akan mendapatkan pelatihan mengenai pelayanan perjalanan umum dari pemandu tur senior Travelmart.
“Dengan adanya pelatihan dan lesensi saya juga berharap para peserta bisa menyalurkan ilmunya kepada para tour leader lain di lembaganya. Kami juga akan terus memberikan pelatihan serupa nantinya secara berkelanjutan agar kualitas pelayanan perjalanan haji dan umroh di Jateng dan DIY terus bertambah baik,” tandas Endro (sumber: suaramerdeka.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar