Jumat, 09 Juni 2017

Nama Ahok dan Rizieq Shihab Muncul dalam Survei Presiden 2019 SMRC



Nama Ahok dan Habib Rizieq Shihab muncul dalam survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), namun nama Jokowi dan Prabowo Subuanto masih tetap teratas. SMRC mencatat nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Rizieq Shihab secara secara spontan dipilih untuk menjadi Presiden RI pada pilpres 2019 mendatang. Data tersebut dikumpulkan dari 1.350 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia pada 14 sampai 20 Mei 2017.

Peneliti SMRC Djayadi Hanan mengatakan, sebanyak 24 tokoh muncul dengan sendirinya atau spontan (top of mind) dalam survei tersebut. Ahok mendapatkan pringkat kelima dengan persentase 0,9 persen sedangkan Habib Rizieq mendapatkan peringkat ke-16 dengan prosentase 0,1 persen.. 

Ahok berada di bawah Joko Widodo sebesar 34,1 persen, Prabowo Subianto 17,2 persen, Susilo Bambang Yudhoyono 1,9 persen dan Hary Tanoesoedibjo 1,1 persen. Sementara Rizieq Shihab yang mendapatkan pringkat ke-16 persentase Rizieq sama dengan sejumlah tokoh lainnya. Yaitu Tri Rismaharini, Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo, dan Sri Mulyani Indrawati. Kemudian Untung Pramono, Romahurmuziy, Soekarwo, Soeharto (alm), dan Ahmad Heryawan.

Djayadi mengungkapkan, responden cenderung lebih positif melihat sosok Jokowi ketimbang Prabowo secara elektoral. Perbedaan presentasi antara Jokowi dan Prabowo cukup signifikan dengan selisihnya 16,9 persen. "Tren kekuatan antara keduanya, kurang lebih stabil dalam 6 hingga 9 bulan terakhir. Baik sebelum dan sesudah Pilkada DKI Jakarta pada April 2017," ujar dia.

Menurut Djayadi, gap antara Jokowi dan Prabowo serupa dengan gap SBY dengan penantang utamanya Megawati pada Pilpres 2009 lalu, yakni sebesar 16,1 persen. Djayadi menambahkan, pada Pilkada DKI 2017 banyak muncul spekulasi terjadi perubahan politik nasional di tingkat massa. Bahkan Pilkada ini dipercaya berdampak pada Pilpres 2019. Namun dalam temuan survei, ternyata spekulasi itu tidak terbukti.

Survei ini memiliki margin of error lebih kurang 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei ini juga telah melewati tahap quality control. Sebanyak 20 persen responden dari total sampel kembali didatangi oleh supervisor. Hasilnya tidak ditemukan kesalahan berarti. (bpp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar