Sabtu, 03 Juni 2017

Murajaah Bagi Guru dan Karyawan Selama Ramadhan



RAMADAN merupakan bulan suci bagi umat Islam, karena di bulan ini penuh berkah yang melimpah ruah serta ampunan dosa. Umat Islam mengisi Ramadan dengan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah kegiatan yang dilakukan oleh Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Az-Zahra Sragen.
Secara umum pembelajaran di sekolah berjalan seperti biasanya dan anak-anak pulang sebelum Dhuhur. Akan tetapi, ada yang menarik perhatian para wali murid, yakni para guru dan karyawan belum diperbolehkan pulang sebelum menyetorkan hafalan Alquran. Ya di Ramadan ini sekolah tersebut menggelar kegiatan Setoran Hafalan Al Qur’an.
Para guru atau karyawan minimal harus hafal satu surat Alquran atau sekitar satu halaman kepada Tim Al Qur’an di SDITAz-Zahra Sragen. Pihak sekolah sudah menyiapkan secara khusus tim yang berjumlah 14 orang untuk menerima dan menyimak hafalan para guru dan karyawan, yang berjumlah 83 orang setiap harinya. Dari 14 orang Tim Al Qur’an di SDITAz-Zahra Sragen, setidaknya empat orang sudah hafal 30 juz Al Quran. Kepala SDITAz-Zahra Suparlan yang akrab disebut dengan Abdul Hakim menuturkan, jika seorang guru bersemangat untuk mendekat kepada Alquran maka ia akan bersemangat pula dalam mengajar anak didiknya. ”Alquran adalah pedoman dalam seluruh aspek kehidupan, tak terkecuali pendidikan.
Sejauh mana kesungguhan seorang guru dalam berjuang untuk selalu dekat dengan Alquran akan memberi ruh kesungguhan dan perjuangan dalam mendidik siswanya,” terang Abdul Hakim.
Secara teknis, satu-persatu para guru dan karyawan disimak hafalannya sekaligus diperbaiki tahsin atau tata cara baca Alquran yang baik dan benar. Kemudian dicatat dilembar laporan masing-masing guru dan karyawan yang telah disiapkan oleh tim yang dikoordinatori oleh Ustad Ali Rifai. Tempat setoran hafalan dilakukan di Masjid Hamzah, yang ada di kompleks sekolah.
Program setoran hafalan minimal satu juz Alquran dan perbaikan bacaan ini sudah menjadi kesepakatan bersama para guru dan karyawan selama bulan Ramadan. Guru dan karyawan memberikan tanggapan yang posistif terhadap program ini.
Tunjung Palupi salah satu guru teknologi informasi komputer (TIK) yang menuturkan, program setoran hafalan ini sangat pas bagi dirinya. Menurut Tunjung, hafalan Alquran harus dijaga dan diikat agar tidak mudah lepas. Sebagai guru mereka memang harus bisa menjadi contoh bagi anak didik mereka. (sumber:suaramerdeka.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar