Kamis, 18 Mei 2017

Larangan Berjenggot Pegawai BIN Dinilai Berlebihan



Gerakan Pemuda (GP) Ansor menyebut aturan yang dibuat oleh Badan Intelijen Negara (BIN) soal larangan pegawai berjenggot dan bercelana cingkrang terlalu berlebihan dan mengada-ngada.  

Ketua GP Anshor Nuruzzaman mengatakan, BIN sebaiknya tidak bisa melarang-larang anggotanya dalam hal berpenampilan.  

"Berlebihan, tidak bisa melarang-larang pegawai seperti itu," kata Nuruzzaman kepada CNNIndonesia.com di Depok, Jawa Barat Kamis (18/5). 

Nuruzzaman menilai, aturan ini bisa menimbulkan permasalahan baru untuk BIN  sendiri. Apalagi, sebagai lembaga intelijen, harusnya BIN bisa merahasiakan aturan-aturan internal yang ada di lembaganya.  


"Kalau memang sangat urgen dan itu harus diterapkan, ya jangan sampai tersebar ke khalayak," kata dia.  

Sementara itu Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti mengatakan, ketimbang mengurusi hal-hal remeh tersebut, BIN diharapkan lebih fokus menangani masalah yang lebih besar. 

"Yang fundamental saja diurusi, untuk hal-hal seperti itu ya urusan internal," kata Ray di Jakarta. 
Ia menyebut hal-hal mendasar yang baiknya diurusi BIN misalnya keberadaan pejabat yang menaruh simpati pada organisasi-organisasi radikal. 

"Lihat banyak purnawirawan banyak yg bersimpati ke organisasi seperti HTI (Hizbut Tahrir Indonesia). Itu soal cara memandang, lebih fundamenal daripada sekedar mengatur celana, jenggot," katanya. 

Surat Edaran bernomor SE-28/V/2017 terkait aturan pegawai itu telah beredar di media sosial sejak kemarin. Surat bertanggal 15 Mei 2017 itu ditandatangani Sekretaris Utama BIN Zaelani.  

Surat edaran dari BIN telah dikonfirmasi oleh Deputi Bidang Komunikasi dan Infomasi BIN Sundawan Salya.  

"Aturan itu untuk kepentingan internal, kami sudah rutin mengatur soal ini,” kata Sundawan. 
Menurutnya, selama ini pegawai BIN yang bekerja di kantor memiliki seragam berwarna putih dan hitam. Berbeda dengan petugas di lapangan yang bebas berpakaian sesuai kebutuhan pekerjaan.  

"Lewat aturan ini kami ini ingin menjaga estetika dan etika dalam berpakaian,” kata dia. (sumber: CNN Indonesia
)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar