Rabu, 24 Mei 2017

Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Lepas 320 Santri Mubaligh Hijrah, Ini 6 Pesan Penting Untuk Mereka




Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta memanfaatkan momentum Ramadhan melepas 320 santri untuk melaksanakan Mubaligh Hijrah tahun ini, Enam pesan penting disampaikan kepada mereka yang akan melaksankan Mubaligh Hijrah. Mubaligh Hijrah Ramadhan ini merupakan kegiatan khusus bagi siswa kelas empat, lima, dan juga enam Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta..
“Kegiatan mubaligh hijrah merupakan sarana bagi siswa Mu’allimin untuk mewujudkan misi madrasah yang memiliki kompetensi di bidang akhlak dan kepribadian, kependidikan serta di bidang organisasi dan perjuangan Muhammadiyah,” ucap Aly Aulia, Direktur Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (23/5) dalam upacara penutupan tahun ajaran 2016-2017 sekaligus pelepasan Mubaligh Hijrah Mu’allimin Muhammadiyah.
Aly berharap bagi siswa yang mengikuti mubaligh hijrah dapat melaksanakan kegiatan atau aktifitas yang bersifat aktif (memiliki nilai dakwah) seperti mengajar dan mengelola TPA, mengisi kultum, ceramah, dan juga menjadi imam shalat.
Sementara itu, Muchlas Abror, tokoh Muhammadiyah yang turut melepas mubaligh hijrah Mu’allimin turut menyampaikan petuahnya. Pertama, ia berpesan agar para siswa dalam berdakwah dapat mengedepankan sikap memberi bukan meminta. Kedua, Muchlas berpesan agar para siswa dapat berdakwah dapat dengan tulus melayani, bukan untuk minta dilayani.
“Ketiga, bertabligh, hal ini penting untuk membawa semangat berkemajuan bagi masyarakat, bukan malah membawa kemunduran. Keempat, berdakwah itu merangkul, bukan memukul, yaitu dengan mengajak dengan cara yang baik, bukan dengan cara kekerasan dan paksaan,” ungkap Muchlas.
Kelima, dalam berdakwah harus memudahkan, bukan menyulitkan. Hal itu, kata Muchlas, sesuai dengan sabda nabi, yassiru wa la tu’assiru.  Ketika menghadapi perbedaan pendapat, harus mengedepankan dialog dan musyawarah.
Keenam, siswa diharapkan dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Dan pandangan Muhammadiyah negara Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahadah. “Artinya, Indonesia merupakan negara konsensus dan sekaligus sebagai negara tempat untuk pembuktian dan membaktikan diri,” tegasnya.
Terakhir, Muchlas berpesan agar para santri dapat menjaga nama baik Muhammadiyah.
Terdapat 320 siswa yang mengikuti mubaligh hijrah periode ini, sebanyak 30 santri kelas lima akan dikirim ke Malaysia dan juga Thailand. Sementara 290 santri lainnya dikirim ke seluruh pelosok negeri, meliputi pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. (bpp/moi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar