Selasa, 30 Mei 2017

Mengenal Masjid Merah Panjunan Cirebon Peninggalan Sunan Gunung Jati


Berbeda dengan umumnya masjid yang dominan warna  putih, masjid di Panjunan Cirebon ini dominan warna merah. Karenanya, masjid ini dikenal dengan nama Masjid Merah Panjunan.

Syarif Hidayatullah atau biasa dikenal Sunan Gunung Jati menggunakan Masjid Merah Panjunan, Cirebon untuk menyiarkan agama Islam. Di masjid itu, lahir ide dan tukar pikiran untuk memperkenalkan agama.

Masjid Merah dibangun pada 1480 Masehi. Masjid dibangun oleh Sunan Gunung Jati dan Pangeran Panjunan Abdurahman. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Masjid Merah dibangun dalam satu malam sebelum salat subuh berkumandang. Usai dibangun, Sunan Gunung Jati langsung memanfaatkan tempat itu untuk menyiarkan agama.

Masjid Ini merupakan  tempat silaturahim para aulia atau wali, termasuk wali songo, untuk tukar pendapat dalam siar agama Islam. Tidak hanya para wali dan aulia yang datang, warga biasa juga dipersilahkan datang ke Masjid Merah ini.

Sunan Gunung Jati  menyambut tiap tamu yang datang dan dibolehkan menginap. Mereka diajarkan agama lewat tari-tarian dan gamelan. Tetapi kalau ingin menginap di sini,  membayarnya dengan baca syahadat. Tempati ni tak pernah sepi. Tiap saat ada saja yang ingin belajar agama Islam kepada Sunan.


Masjid Merah didirikan berbeda dari masjid lainnya. Pembangunan masjid ini menggabungkan tiga kebudayaan. Islam, Tiongkok dan Budha. Perbedaan mencolok lainnya, di masjid ini tidak ada kubah seperti masjid biasanya. Juga, atap dan pintu dibuat rendah.

Sesuai namanya, Masjid Merah, masjid ini dibangun dari tanah liat. Tanah ini erat hubungannya dengan kehidupan dan kematian manusia. Bahwa manusia diciptakan dari tanah dan akan kembali ke tanah pula.

Sedang pintu dan atap yang  sengaja dibuat pendek  supaya seseorang tidak boleh menyombongkan diri. Sebab, semua manusia adalah sama di mata Tuhan.

Tak hanya bangunan yang sarat makna, ada sejumlah hal unik lain soal masjid ini. Masjid merah hanya dipakai untuk salat lima waktu,  Khusus pada Idul Adha dan Idul Fitri juru kunci bakal membuka ruangan lain yang ada di masjid untuk dipakai beribadah. (bpp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar