Jumat, 26 Mei 2017

Masjid Ar Rahman Ungaran Jateng Luncurkan Gerakan Subuh Berjamaah



Masjid Ar Rahman Perumahan Sebantengan, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kams (25/5/2017)i. meluncurkan Gerakan Shalat Subuh Berjamaah. Peluncuran gerakan ini mendatangkan Guru Besar Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Prof Dr H Muhammad MAg. Selain itu juga dimeriahkan dengan khitan massal. 

Menurut Prof Muhammad, Masjid bukanlah sekadar tempat shalat. Kemegahan masjid tidak dilihat dari sisi bangunan, melainkan perlu dilihat dari sisi pemanfaatannya juga. Belakangan ini, tidak sedikit umat muslim yang berlomba membangun atau merenovasi bangunan masjid hingga megah, tetapi setelah itu, jamaah yang memakmurkan masjid tersebut amat minim.
Dalam rangka memakmurkan masjid, menurutnya, memang diperlukan program-program yang kreatif dan inovatif. Satu hal yang dianggapnya penting adalah harus ada salah satu pihak yang mau berkorban untuk menarik lebih banyak umat datang ke masjid.
Mualaf keturunan Tionghoa itu bercerita awal mula berdakwah mengajak warga agar mau datang ke masjid. ”Pertama hingga kali ketiga saya menggelar pengajian di masjid, yang datang cuma tiga orang. Lalu, saya bersama istri berpikir bagaimana cara agar peserta pengajian lebih banyak lagi. Akhirnya, tiap Minggu pagi, saya menyediakan doorprize dari uang pribadi. Setelah itu, jamaah pengajian semakin banyak hingga kini mencapai ratusan orang,” ujarnya.
Demikian halnya dengan cara berdakwah terlebih mengajak warga untuk memakmurkan masjid, harus menyesuaikan kondisi warga tidak memaksakan kehendak apalagi menggunakan cara kekerasan. ”Teladan yang paling baik yakni dari Walisongo. Mereka mengutamakan menarik orang supaya mau mengikuti pengajian atau masuk ke masjid dulu, baru kemudian jamaah tersebut ditata secara perlahan agar akhlaknya membaik dan mau untuk terus melakukan perbuatan baik atau terus datang ke masjid,” terang Prof Muhammad.
Dalam rangkaian acara tersebut, digelar pula khitan massal untuk 17 anak kurang mampu serta pembagian bingkisan untuk 50 petugas kebersihan dan keamanan sekitar Lingkungan Sebantengan.
Ketua Yayasan Ar Rahman, Hepta Pinardi mengatakan, Gerakan Salat Subuh Berjamaah merupakan alat pancing agar jamaah salat subuh bertambah, terutama dari kalangan muda. ”Sebab selama ini, jamaah yang sering datang ke masjid dan mengikuti kegiatan di dalamnya masih didominasi kalangan tua, termasuk pada pengajian rutin Minggu usai salat subuh,” kata Hepta Pinardi.
Setelah mengikuti salat subuh berjamaah, diharapkan mereka bisa tertarik mengikuti salat berjamaah lainnya di masjid dan aktif mengikuti pengajian maupun kegiatan lain di masjid. ”Agar kegiatan bisa berjalan efektif dan terkoordinasi dengan baik, kini kami sedang mengumpulkan data umat muslim di Sebantengan,” imbuhnya. (bpp/smc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar